Imam Wahyudi, Ketua Komunitas Wartawan Senior (KWS) Jawa Barat. /ist

Badai Pasti Berlalu

Badai belum usai. Pernyataan Mendag, Zulkifli Hasan — menyusul aksi penggeledahan di kantornya (kemendag). Gesturnya seakan setengah berteriak. Kesal, lantaran perkara tak kunjung rampung.

Penggeledahan yang dilakukan aparat kejaksaan, tentu saja sempat memancing rumor tak sedap. Mengarah pada ZulHas selaku menterinya. Terusik kutipan berita, peristiwa hukum itu berlangsung pada kurun 2015-2023. Tahun yang disebut terakhir, sekilas mengartikan ZulHas sudah menjabat menteri. Sebutan tahun yang dimungkinkan pada spasi waktu berlakunya program dan nomenklatur.

Sementara ZulHas baru setahun menjabat menteri, sejak 15 Juni 2022. Karuan, ZulHas harus buka suara — ya, terkait tahun 2023 tadi.

Ajuan klarifikasi pun bertubi dialamatkan kepada ZulHas. Dalam kapasitas mendag, langsung menampik. Tak bersentuhan dengan periode jabatannya. Hingga akhirnya, ZulHas kontan lega — menyusul siaran pers Kejaksaan Agung.

Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana menyebut — kasus gula impor di kemendag tidak ada kaitannya dengan kebijakan Mendag ZulHas. Karena itu pula, Kejagung memastikan tak akan ada pemanggilan ZulHas untuk pemeriksaan sebagai saksi atas kasus tersebut. Plong!

Peristiwa hukum di sebuah kementerian tak selalu mengait peran menterinya. Meski demikian, secara kelembagaan kerap memunculkan dugaan sebagai bersinggungan. Dimungkinkan pula terjadi penyalahgunaan kewenangan di tingkat pejabat eselon dan lembaga dalam kementerian.

Badai belum usai. Perkara hukum yang menghampiri kemendag silih berganti. Meliputi kasus impor gula, minyak goreng, besi hingga garam. Itu terjadi pada masa sebelum ZulHas menjabat menteri perdagangan.

ZulHas dituntut bersih-bersih di kementerian yang dipimpinnya. Tak cuma sengkarut hukum tadi. Perlu perhatian pada peran kehumasan sebagai pilar penting external public relations. Bersamaan itu menanti perhatian lain yang menjadi tupoksi kemendag. Kepastian dalam kebijakan perdagangan dan pengendalian harga kebutuhan utama rakyat.

Badai belum usai. Cerita tak sedap periode lalu. Esok, “Badai Pasti Berlalu”.***

– imam wahyudi (iW)
jurnalis senior di bandung