Ganjar, Prabowo, & Anies /ist

EDITORIAL JAKARTASATU: PILPRES, AKTIVIS & UMAT

DENGAN melihat  situasi saat ini (Pilpres) maka,  secara fokus kita melihat yang namanya suara yang dipertaruhkan ada di wilayah umat, aktivis, milenial dan Gen Z. Sekadar mengingatkan  ada dua keistimewaan yang bisa menentukan siapa yang menjadi titik gerakan yang terjadi. Pertama soal ummat dan selanjutnya soal aktivis yang bergerak ke arah mana, generasi m dan z?

Hal tersebut sudah menjadi hak penuh jadi pembicaraan untuk memilih siapa jagoannya. Namun khusus untuk Aktivis dan Umat  atau sebaliknya sama Umat dan Aktivis akan menentukan arah bangsa Indonesia ini.

Bisa di katakan ini bukan tanpa alasan, namun sejarah membuktikan. Sejak dahulu bukti nyata. Para pemikir/aktivis bangsa ini seperti Bung Karno, Hatta, Yamin, Sutan Syahrir, Agus Salim dan lainnya adalah para intelektual, perintis, dan revolusioner kemerdekaan Indonesia.

Peran umat Islam pada masa kemerdekaan pun  jelas kaum muslim bersatu dan berjuang melawan para penjajah yang telah merampas kedaulatan rakyat Indonesia. Mereka mengorbankan segenap jiwa raga hingga nyawa menjadi taruhannya. Mereka menjadi garda terdepan melawan penjajahan dalam memperjuangkan kemerdekaan saat itu.  Peran umat Islam pada masa kemerdekaan  adalah kegigihan  kerajaan Islam dalam melawan penjajah membuat bangsa Eropa kesulitan untuk bisa sepenuhnya menguasai wilayah di Nusantara. Intinya banyak kalangan yang ikut berjuang mencapai kemerdekaan Indonesia, salah satunya umat Muslim.

Nah pada konteks saat ini Pilpres 2024 tidak menutup kemungkinan bahwa ada pertarungan yang besar diperebutkan dan dikatakan bahwa peluang sebagai capres atau cawapres adalah saat ini suara umat dan siapa para aktivis yang bergerak?

Meski dipastikan untuk sejumlah calon yang sudah daftar di KPUN maka hanya kemungkinan diberikan sosok yang kuat dan desakan di stempel politik identitas ada di posisi Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan partai tambahan partai Ummat dan Masyumi yang mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).

Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menerima Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Perindo yang mencalonkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Lantas ada  Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Garuda, Partai Gelora, dan Partai Prima mengusung Prabowo – Gibran Rakabuming Raka yang dalam kontestasi Pilpres 2024 akan disahkan KPU 13 November dan 14 November pengambilan nomor urut Kontestasi Pilpres 2024

Membaca semua politik saat ini memang bukan tak mungkin pertarungan umat ini ikut menentukan selain aktivis akan dimana posisinya, dan kalau didorong menjadi pendamping para calon pilpres 2024, mungkin terlihat jelas bahwa keumatan ada di pasangan AMIN. Ada PKB (basis NU) yang kuat ada PKS dan ada Ummat dengan Muhammadiyah-nya. Dan Nasdem adalah partai yang sajak awal dibentuk ormas Anies adalah masuk dalam tim. Jika Muhammadiyah-NU dan PKS bersatu kuat maka pasangan ini  kuat betul. Ada bukti banyak di Sidoarjo, Makassar, Depok dan Jember terbukti yang belum kelihatan nyata. Nah untuk aktivis yang kuat belum manpak, karena baru bagian dari para mantan timses Anies saat Gubernur di Jakarta.  Sebagai titik temu berbagai tarikan politik harusnya tim AMIN harus galang aktivis yang kuat, bukan sekadarnya ada 80/90an yang pernah deklarasi biasa datau The Front yang dukung AMIN.  Kita belum melihat aktivis senior seperti nama Syahganda, Jumhur Hidayat, Refly Harun atau nama Faizal Assegaf yang paling banyak bela dan analisa AMIN yang sangat cerdas akan masuk dalam kancah tim khusus AMIN. Namun kita juga lihat bahwa sampai saat ini yang tim simpul relawan yang paling banyak memang AMIN….

(Bersambung)

(TIM: am,fe,ys)