JAKARTASATU – Mantan Menteri era Presiden Suharto, Fuad Bawazier dalam sebuah group Dewan Penyelamat Negara memberikan nasehat yang tajam untuk Menteri ESDM Baru. Berikut nasehatnya yang Fuad Bawazier sampaikan pada 6/8/2016.

Nasihat saya untuk Menteri ESDM yang baru:

1. Cadangan minyak di perut bumi itu milik negara. Apalagi klo sdh di produksi (lifted) toh hak pemerintah 85% sedangkan perusahaan PSC hanya 15%. Jadi jangan dijadikan aset perusahaan yg biasanya akan diagunkan ke bank utk menarik utang. Cadangan minyak bumi di perut bumi itu milik negara sesuai Psl 33 UUD 45. 2.Jangan tiap pejabat negara mengulang ulang statement “pemerintah harus menghormati kontrak/prjanjian”, seakan akan pemerintahlah yg selama ini ingkar.

Padahal yang seharusnya pemerintah yang menyerukan agar para investor termasuk PSC Minyak selalu menghormati kontrak dan aturan-aturan yang sah berlaku di Indonesia. Sudah jadi rahasia umum perusahaan-perusahaan ini banyak yang tidak patuh dan tidak melaksanakan kewajiban-kewajibannya sesuai kontrak seperti lingkungan, pajak, transfer saham, community development dll. Pemerintah adalah (bagian) negara yang bermartabat, bukan untuk “carmuk” kepada investor àsing.

Carmuk agar daapt pujian asing. Disanjung sanjung sebagai pejabat negara yang tahu tata cara pasar international. Padahal kalau saja pemerintah mau jujur, kebanyakan investasi asing di Indo merugikan tuan rumah baik dari segi transfer of technology/knowledge maupun pendapatan negara (pajak).

Nah dengan pernyataan atau nasehat itu. Nampaknya Menteri ESDM Baru harus dapat mempertimbangkannya. Dan semoga saja Menteri Candra Tahar merespon ini.(nz/Ewindo)