Kapan Mulai Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan 2024 ?

JAKARTASATU.COM— Beberapa hari ke depa  umat Islam akan mulai menjalankan puasa Ramadhan. Muhammadiyah tetapkan 1 Ramadan 1445 H pada 11 Maret, Idulfitri 1 Syawal pada 10 April, dilansir Muhammadiyah.Or.Id, Yogyakarta.

Pemberitahuan Ramadhan ini sudah disampaikan melalui Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024. Muhammadiyah juga sempat mengadakan Konferensi Pers yang digelar di Kantor PP Muhammadiyah Jogja.

Sedangkan versi Nahdatul Ulama, dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) menyatakan bahwa hilal 29 Sya’ban 1445 H akan muncul pada Ahad Legi, 10 Maret 2024 M, dengan tinggi 0 derajat 11 menit 25 detik.

Ijtima atau konjungsi terjadi pada Ahad Legi pukul 16:00:50 WIB di Gedung PBNU Jakarta. Meskipun rencananya rukyatul hilal dilakukan pada 10 Maret, hilal tidak dapat dirukyat pada hari itu. Ketua LF PBNU, KH Sirril Wafa, memprediksi awal Ramadhan 1445 H adalah 12 Maret 2024.

Penentuan Ramadhan  versi pemerintah belum diumumkan.

Terdapat perbedaan jadwal puasa Ramadhan menurut pemerintah, Muhammadiyah, dan NU. Pasalnya, ada perbedaan metode yang digunakan oleh ketiganya dalam menentukan awal bulan baru.

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024, yang menunjukkan 1 Ramadhan 1445 H pada Selasa, 12 Maret 2024.

Jadi, puasa Ramadhan 2024 versi pemerintah, Muhammadiyah, dan NU berbeda. Muhammadiyah memulainya lebih awal, yaitu pada 11 Maret 2024, sementara pemerintah dan NU kemungkinan besar akan memulai puasa pada 12 Maret 2024.

Pada bulan Ramadhan, terdapat ibadah wajib yang dikerjakan umat Islam selain sholat, yaitu berpuasa. Adapun perintah puasa ini terdapat pada Surat Al-Baqarah Ayat 185 berikut ini.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْققَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya:

“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.”
(Yoss)

JAKARTASATU.COM— Beberapa hari ke depa  umat Islam akan mulai menjalankan puasa Ramadhan. Muhammadiyah tetapkan 1 Ramadan 1445 H pada 11 Maret, Idulfitri 1 Syawal pada 10 April, dilansir Muhammadiyah.Or.Id, Yogyakarta.

Pemberitahuan Ramadhan ini sudah disampaikan melalui Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024. Muhammadiyah juga sempat mengadakan Konferensi Pers yang digelar di Kantor PP Muhammadiyah Jogja.

Sedangkan versi Nahdatul Ulama, dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) menyatakan bahwa hilal 29 Sya’ban 1445 H akan muncul pada Ahad Legi, 10 Maret 2024 M, dengan tinggi 0 derajat 11 menit 25 detik.

Ijtima atau konjungsi terjadi pada Ahad Legi pukul 16:00:50 WIB di Gedung PBNU Jakarta. Meskipun rencananya rukyatul hilal dilakukan pada 10 Maret, hilal tidak dapat dirukyat pada hari itu. Ketua LF PBNU, KH Sirril Wafa, memprediksi awal Ramadhan 1445 H adalah 12 Maret 2024.

Penentuan Ramadhan  versi pemerintah belum diumumkan.

Terdapat perbedaan jadwal puasa Ramadhan menurut pemerintah, Muhammadiyah, dan NU. Pasalnya, ada perbedaan metode yang digunakan oleh ketiganya dalam menentukan awal bulan baru.

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024, yang menunjukkan 1 Ramadhan 1445 H pada Selasa, 12 Maret 2024.

Jadi, puasa Ramadhan 2024 versi pemerintah, Muhammadiyah, dan NU berbeda. Muhammadiyah memulainya lebih awal, yaitu pada 11 Maret 2024, sementara pemerintah dan NU kemungkinan besar akan memulai puasa pada 12 Maret 2024.

Pada bulan Ramadhan, terdapat ibadah wajib yang dikerjakan umat Islam selain sholat, yaitu berpuasa. Adapun perintah puasa ini terdapat pada Surat Al-Baqarah Ayat 185 berikut ini.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْققَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya:

“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.”
(Yoss)