Mata Irlandia Ketiga di Jakarta, Gelar Pameran Seni Baru

JAKARTASATU.COM– Inilah karya seni dari seniman Irlandia yang hadir di Jakarta. Mengejutkan dan luar biasa. Disajikan Kedutaan Besar Irlandia untuk Indonesia memperkenalkan “Ireland’s Eye 2024,” Merupakan episode ketiga dari serangkaian pameran yang memberikan ruang bagi para seniman muda Irlandia berbakat.

Sebagai bukti semakin maraknya dampak seni kontemporer Irlandia di panggung global, pameran ini akan berlangsung di lobi World Trade Centre (WTC)  2, Jakarta Pusat sejak 18 Maret sampai 12 April 2024, pameran buka setiap hari mulai  pukul 09:00-18:00 WIB.

Kedutaan Besar Irlandia untuk Indonesia memegang peranan penting dalam selebrasi kultural yang digelar bertepatan dengan perayaan St. Patrick’s Day di Jakarta.

Kolaborasi unik ini juga bakal digelar di Surabaya, Jawa Timur, memikat penonton dan menampilkan daya tarik universal para seniman Irlandia ini.

Digarap oleh ISA Art and Design di Jakarta, pameran ini merupakan sebuah pernyataan atas beraneka ragam ekspresi yang ditunjukkan di dalam pameran.

Didukung oleh Kedutaan Besar Irlandia untuk Indonesia dan PT Jakarta Land, acara seni kolaboratif ini dikoordinasi dan dikurasi oleh Mark Joyce, seorang seniman Irlanda yang juga menjabat sebagai dosen. Keterlibatannya menambah kedalaman makna pameran, menumbuhkan dialog harmonis antara nuansa budaya Irlandia dan Indonesia.

Lima seniman muda berbasis di Irlandia, yaitu Patryk Gizicki, Katerina Gribkoff, Ethan McGarry, Asha Murray, dan Jan O’Connell, mengeksplorasi pertanyaan seputar lingkungan, globalisasi, kesenjangan sosial, dan perubahan teknologi yang cepat.

Para seniman muda ini mengeksplorasi gagasan seni visual dengan ‘mata’ kritis dunia di sekitar mereka, menggunakan pendekatan lintas disiplin untuk menciptakan karya yang resonan, dengan kompleksitas masyarakat global kita yang saling terhubung namun terpolarisasi.

Seiring dengan Irlandia yang tengah mengalami pergeseran generasi yang pesat, para seniman muda sedang merekonstruksi tradisi budaya dan ekspresi khas pulau tersebut dalam bentuk baru — membawanya kepada audiens internasional melalui Musik, Tari, Seni, Sastra, dan Film. (Yoss)