Paramadina Mendiskusikan Beragama Maslahat

JAKARTASATU.COM— Paramadina Institute of Ethics and Civilization (PIEC) Universitas Paramadina bekerjasama dengan Yayasan Persada Hati menyelenggarakan seminar Kajian Etika dan Peradaban (KEP) ke-26 dengan tema Beragama Maslahat, Pengaruh Spiritual dan  Kemajuan Sosial-Ekonomi’’. Acara dilaksanakan di hotel Ambhara, Rabu, 27/3/2024.

Forum kampus Paramadina yang memiliki murid lebih dari 5000 mahasiswa  ini berlangsung gayeng, asyik dan memperkaya wawasan, dimana kalangan santeri urban dan desa serta kalayak umum dan mahasiswa berpartisipasi dengan nyaman, rileks dan khidmat.

Acara ini dihadiri oleh Rektor Prof Didik J Rachbini sebagai Paramadina Institute of Ethics and Civilization (PIEC). Bagaimana agar beragama maslahat  menjadi pilihan bersama yang rasional dan baik/bajik bagi masyarakat, bangsa dan negara kita sekarang dan mendatang?. Hal ini merupakan pertanyaannya dari peserta, dalam diskusi ini diurai secara dialogis.

Para  panelis forum tsb adalah Pipip A. Rifa’i Hasan, Ph.D (Ketua PIEC) dan Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani, M.A. (Peneliti Di Bidang Ilmu Sosial, Budaya dan Kajian Agama Di Badan Riset dan Inovasi Nasional- BRIN),dengan Moderator Dr. Ica Wulansari (Dosen Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Paramadina).

Secara umum, para panelis  mengakui bahwa orang bertaqwa dan semakin berilmu semakin luas pemikirannya, semakin dalam ilmunya semakin baik sikapnya. Semakin dalam ilmu agamannya semakin bijak sikap keberagamaanya.

Dalam diskusi tersebut berkembang persoalannya bagaimana membangun sikap keberagamaan generasi penerus dan peserta didik dalam melaksanakan ”beragama maslahat” dan berwatak moderat agar memiliki kedalaman ilmu dan spiritualnya jika sistem, alokasi waktu, dan sarana prasarana yang disediakan terbatas.

Lebih-lebih pemahaman ”beragama maslahat” dan moderasi Islam para  pendidiknya masih sebatas pada tataran teoritis saja, belum mampu terpraktikkan  secara baik/optimal dalam kehidupan sehari- hari. (Yoss)