Antologi
Oleh: Taufan S. Chandranegara, praktisi seni, penulis
Beragam kumpulan cerita, sebagai ide akan menjadi menarik untuk melahirkan kebaruan ide-ide nonplagiat. Semoga tak berbeda manfaat di era informasi kini. Keterbukaan organisasi berbagai latar belakang edukasi, merupakan komunikasi antar tetangga keren banget. Suatu keindahan filosofis pemersatu konstruksi berkebangsaan.
Semoga gaung nasionalisme Pancasila Sakti penjaga negeri berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, semakin kukuh berbudi luhur lestari kesuburan tanah negeri. Meskipun penyakit kronis korupsi belum juga mampu disembuhkan tuntas. Entah mengapa. Barangkali belum ditemukan antivirus korupsi tertepat. Lalu kapan?
Cuaca silih berganti fitrah Ilahi. Kewajiban rasa syukur berkumandang di nurani negeri tercinta ini. Pertukaran informasi berbagai pengetahuan di langit keberagaman edukatif pesona kebersamaan Satu NKRI Pancasila. Tak perlu debat kusir asal bunyi tak bermanfaat untuk mata air kehidupan bernegara.
Persoalan mendasar terkini tak jauh dari persoalan tuyul koruptor strategis. Bahaya laten tuyul korupsi, membuat tampilan sebuah negeri tampak tua renta. Semakin rentan dikelabui tuyul koruptor di sektor perolehan korupsi terus mengangkasa dari triliun ke triliun. Apa kata langit siang bolong kalau korupsi makin piawai petak umpet berkelit lidah.
“Berantas Koruptor!” Hanya slogan belaka.
“Berantas Korupsi!” Hanya sebaris kata bersayap.
Ragam pesona kasus korupsi bernas makin pintar bikin adegan patgulipat berlipat-lipat. Dalam komposisi manipulasi semanis madu telanjang bulat tak punya malu. Slogan berantas korupsi tak terlihat kuat di kelasnya. Apa hal itu bikin pusing tujuh keliling. Dilarang pusing. Sekalipun sebuah negeri amat sibuk di berbagai sektor
Tak seharusnya pemberantasan korupsi jungkir balik di kanvaskan oleh koruptor laiknya aktor laga. Justru pemberantas korupsi wajib lebih sakti setiap hari berani mengkanvaskan koruptor, siapapun, dimanapun, kapanpun. Sebab si tuyul koruptor makin piawai melompat tinggi ke angkasa raiblah triliun top of the top. Why gituloh.
Pengawasan esensial mental internal di setiap area wilayah kegiatan produktivitas kelembagaan formal tak sekuat slogan antikorupsi. Mungkin loh. Kalaupun pengawasan antikorupsi terus menerus berlangsung. But why? Sekali lagi gituloh. Koruptor bertaring drakula triliun nongol lagi? Wow! Oh! Wow!
Ehem, antara sedih perih pilu plus minus miris banget setiap kali pemberitaan tuyul korupsi triliun dikabarkan media publik setia selalu untuk negeri terindah di bumi. Terima kasih jurnalis NKRI Pancasila.
***
JakartaSATU, Mei 18, 2024.
Salam NKRI Pancasila. Banyak kebaikan setiap hari.