BUKAN SEKADAR MAJELIS SUNDA

ADA ratusan inohong Sunda saat mendeklarasikan Majelis Masyarakat Sunda (MMS), sebagai sebuah wadah gagasan atau pemikiran dalam memajukan Wilayah Sunda Jawa Barat ke kancah Indoensia dan dunia. Tak mimpi tapi harus niat yang tulus tak usah jadi kisah dan cerita saja. Hmmm mimpinya adalah sauyunan yang sebenarnya.

Di acara MMS yang digelar di di Gedung Sate tempat pemerintahan Jabar pada Senin 8 Juli 2024 ini terjadilan Istrénan atawa (pelantikan) yang digelar dihadiri  sejumlah tokoh Sunda dari Personalia Dewan Kasepuhan yang selama ini telah terlibat dalam rangka pembentukan Majelis Musyawarah Sunda dan atau tokoh-tokoh senior negarawan lain yang dianggap penting untuk diminta , demi memenuhi komposisi Pinisepuh sehingga marwahnya semakin kuat.

Sejumlah nama masuk catatan yang dianggap jadi Dewan Kasepuhan/Pinisepuh Sunda untuk antara lain nama disusun alpabetis sebagai berikut: KH. Dr. Abun Bunyamin, M.A., Abdullah Mustappa, Komjen Purn Drs. Adang Daradjatun, Laksamana TNI (Purn) Dr. Ade Supandi, SE., M.AP, Jenderal (Purn) Agum Gumelar,  Prof Dr Ir. H. Agus Pakpahan, M.S., Dr. K.H. Ahmad Heryawan, L.c, M.Si., KH. Amang Syafrudin, Lc, M.M., H. Amirudin Asep, SH, Prof Dr Armida Salsiah Alisjabana, S.E, M.A 11. Mayjen (Purn) Asep Kuswani, SH (Ketua Dewan Pembina Paguyuban Asep Dunia), Prof Dr Ir. Asep Saefuddin Chalim, MA (Rektor Universitas Al Azhar/Ketua Dewan Pakar Paguyuban Asep Dunia),  K.H. Athian Ali Dai, Lc., KH. Ayi Hambali, Prof Dr H. Bibin Rubini, M.Pd,  Jenderal (Purn) Budiman, Dr. (HC) Burhanuddin Abdullah, Dr.Ir. Cahyana Ahmadjayadi, SH, MH, Prof Dr .H. Dadang Kahmad, M.Si, Dr. H. Dada Rosada, S.H., M.Si, Mayjen (Purn) Dedi Kusnadi Thamin (Ketua DPKLTS) 22. Mayjen (Purn) Deni K Irawan (Ketua IKA LEMHANAS Jawa Barat), Prof Dr Dailami Firdaus (Anggota DPD RI DKJ/Putra Hj. Tuty Alawiah AS), HD. Sutisno, Dharmawan Hardjakusumah (Acil Bimbo), Dindin S Maolani, SH,  Jenderal TNI (Purn) Prof Dr. H. Dudung Abdurachman, S.E, M.M, Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si.., M.Kom., IPU., ASEAN.Eng., Dr. Drs.Ernawan Kusumaatmadja, MBA, Letjen (Purn) Eddie M Nalapraya., Prof Dr Edi Setiadi, SH MH., Prof. Dr. Een Herdiani, Hj. Ella Giri Komala, Dra Hj Eni Sumarni, M.Kes, Erry Riyana Hardjapamekas, Dr. Etty RS, Prof Dr. Ir. Ganjar Kurnia, DEA, Prof. Dr. K.H. Haidar Nashir, M.Si,. Hj. Halimah Munawir. Hendi Kuncara Garnita, H. Herman Afiff, Rd. H. Holil Aksan Umarzein, Ir. Iwan Abdurahman (Abah Iwan), Dr. Ikke Dewi Sartika, Dra., MPd, Mayjen (Purn) Iwan Ridwan Sulanjana, Januar P. Ruswita, Ki Jatnika Nanggamihardja, Prof Dr Ir. Kadarsah Suryadi , Letjen TNI (Purn) Kiki Syanakri,  Komjen (Purn) Drs. R. Makbul Padmanagara,  Mauriza Danoebrata, MBA, Memet H. Hamdan, SH, MSC , Komjen Pol (Purn). Dr. Drs. Mochamad Iriawan,SH,M.M, M.H, Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si, Moh Sonny Inayat Khan,  Komjen (Purn) Nanan Sukarna,SH,  H. Numan Abdul Hakim,  Dr. Nur Hassan Wirajuda,S.H, M.A.L.D., L.L.M, Dr (HC) Dra. Hj. Popong Otje Djundjunan, Prof. Dr. Ir. R.P. Koesoemadinata, Rachmadi Oto Iskandar Di Nata, Prof. Dr. Rochmin Dahuri, Ir. Roza Ramajasa Mintaredja, M.Ars, Prof. Dr. Said Aqil Siradj, Mayjen (Purn) Supiadin Aris Saputra, Dr. (HC) Susi Puji Astuti, Syarief Kusumanegara (Pembina Yayasan Pangeran Sumedang) Prof. Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., MA., Mayjen (Purn) Tatang Sudrajat 70. Mayjen (Purn) Dr. TB Hasanuddin,S.E, M.M., Irjen (Purn) Taufiqurachman Ruki, SH (Ketua Perkumpulan Urang Banten), K.H. Tjetjep Halim Musadad, L.C. H. Ummuh Muchtar, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd., Letjen (Purn) Yayat Sudrajat, S.E., Yudi Latif, PhD, dll

Para  Dewan Kasepuhan/Pinisepu/Gunung Pananggeuhan Sunda Ex-Officio yang berasal dari organisasi-organisasi perjuangan sunda, para rector universitas di Tatar Sunda, Ketua Organisasi Sosial Keagamaan, serta Forkompinda (Gubernur, Pangdam III Siliwangi, Kapolda Jawa Barat, Kajati, Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat) dan Ketua-ketua Asosiasi Profesi ditentukan kemudian setelah musyawarah besar Majelis Musyawarah Sunda-1.

Para aktivis Sunda yang tergabung dalam Majelis Musyawarah Sunda (MMS) melaksanakan pelantikan terhadap tokoh-tokoh. Sesuai dengan format struktur sosial lama yang tercantum dalam Carita Parahyangan dan Siksa Kaneha Ng Karesian, ketiga bangunan MMS ini terdiri dari Pinu Sepuh (Karamaan) sebagai pancer (Gunung Pananggeuhan), Karesian (Forum Para Pakar) dan Karatuan (Badan Pekerja) yang terdiri dari aktivis Kasundaan.

Sedangkan salah satu tokoh Pinisepuh (Karamaan) MMS Dr. (HC) Burhanuddin Abdullah mengaku senang dengan dilantiknnya para pengurus di Gedung Sate.

Ia berharap seluruh pengurus MMS yang dilantik hari ini dapat senantiasa mengangkat nama Orang Sunda di Nusantara.

“Saya ikut senang, ikut bahagia kepada seluruh pengurus MMS yang dilantik hari ini, disertai doa dan harapan mudan-mudahan, paguyuban ini bisa mengangkat harkat martabat orang Sunda di Indonesia,” ungkapnya saat memebrikan sambutan khusus.

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jabar Dr Herman Suryatman mengajak Majelis Musyawarah Sunda (MMS) sabilulungan. Hal ini disampaikan oleh  Herman dalam acara Istrénan Majelis Musyawarah Sunda (MMS) di tengah ratusan inohong Sunda saat

Sekda Herman bahwa, banyak tokoh Sunda yang hadir dalam Istrénan Majelis Musyawarah Sunda di Gedung Sate ini merupakan tokoh dan dewan pakar, yang bisa dimintai bantuan dalam mengurai masalah sosial di Jabar.

Sesuai kapabilitas mereka di bidang masing-masing, Pemprov menyambut baik dan tentu yang paling utama adalah tindak lanjutnya. Kita punya pekerjaan rumah untuk menurunkan stunting, kemiskinan, pengangguran dan indeks gini. Kami bukan Superman, harus dicari solusinya, sabilulungan dan tentu didalamnya keluarga besar Majelis Musyawarah Sunda untuk membangun Jawa Barat,” ungkap Herman yang mewakili Pj Gubernur Jabar.

Sementara itu disampaikan tim Formatur mantan Rektor UNPAD Prof Ganjar Kurnia menyampaikan bahwa  MMS terbentuk atas dasar bahwa masyarakat Sunda memiliki peran penting dalam berdirinya persatuan nasional dan Bhineka Tunggal Ika. Untuk itu, orang Sunda hendaknya memelihara, mengembangkan dan mewariskan seluruh potensi Sunda untuk memajukan bangsa dan negara.

“MMS diperlukan sebagai pemeikitran  di kalangan masyarakat Sunda
untuk memantik potensi masyarakat Sunda agar menjadi masyarakat yang lebih sejahtera,” ungkapnya.

Ganjar juga mengatakan bahwa ini bukan organisasi baru. MMS merupakan pengembangan perkumpulan para tokoh Sunda yang sudah banyak berkontribusi untuk negara. “MMS juga merupakan tempat ngariung nu patula-patali sareng urang Sunda. Yang dibahas ini ngurus pasualan-pasualan ke didugikeun ka pamarentah. (mengurus hal ihwal yang akan disampaikan pemerintah) Contohnya, MMS akan dapat mengusulkan hal yang jadi rumusan pembangunan Jabar dan bangsa ini,” tambahnya.

Fungsi MMS, lanjutnya, mengusulkan ke pemerintah terkait dengan kebijakan, kedaerahan dan budaya Sunda. “Kalau tidak didengar ya teungteungin (keterlaluan). Dengan banyaknya tokoh di sini, seharusnya gagasan urang Sunda bisa diperhatikan oleh semua pihak.”

Dalam ruang besar MMS harusnya bukan sekadar kumpul biasa dan kasih masukan yang standar duntuk kemajuan Jabar, namun juga harus berani biki kritik yang membangun sehingga para pejabat tak alergi dan  Istrénan ini tidak sisyphus.

Karena yang hadir selain para pinisepuh itu ada juga para tokoh nasional lainnya, seperti Jumhur Hidayat, Jus Soema di Pradja, dan ada juga bakal calon Gubernur Jawa Barat Ilham Habibie dan sejumlah tokoh lainnya. Jadi bagusnya ini BUKAN SEKADAR MAJELIS SUNDA biasa, tapi harus buat terobosan yang  hendaknya menjadikan Sunda masa depan yang lebih cermerlang dan berkilau. Apalagi Sunda jaya yang impian itu harusnya bukan sekadar wacana…Tabik..!! (am/jaksat)