Final Piala Eropa 2024: Inggris Bakal Pecah Telur atau Spanyol Pecah Rekor?
Catatan: Imam Wahyudi (iW)
Timnas Spanyol atau Inggris bakal juara Piala Eropa 2024? Keduanya pemuncak pergelaran episode 17 di Stadion Olimpiade Berlin, Jerman, Senin dinihari nanti.
Tim Inggris masih jomblo prestasi tradisi empattahunan antarnegara Eropa. Kecuali juara Piala Dunia 1966, justru zero di level daratan benua biru itu. Tentu, ingin pecah telur — raih trofi kejuaraan. Kejaran sejarah kali pertama kejuaraan bergengsi yang dirilis sejak 1960.
Jomplang dibanding Spanyol. Pemegang rekor tiga kali juara bersama Jerman. Karuan, tim Merah berpeluang pecahkan rekor empat kali jawara. Satu-satunya tim Eropa yang menangkan empat final berurutan, Piala Eropa dan Piala Dunia. Mengawinkannya. Juara Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010 dan kembali Piala Eropa 2012. Juara kali pertama Piala Eropa pada edisi kedua 1964.
Spanyol mampu melewati jalan terjal, sebelum tiket final. Memimpin fase grup dengan nilai sempurna 9. Sejak babak “16 besar” sistem gugur, tanpa peruntungan “adu penalti”. Dimulai “pemanasan” lawan Georgia, dihajar 4-1. Dipaksa berdurasi panjang 120 menit, memupus ambisi tuanrumah Jerman 2-1 (1-1). Prancis pun dibuat menangis 2-1.
Satu Menit Akhir Dramatis
Tim Tiga Singa rada terseok. Meski sama juara grup, Inggris cuma raih nilai 5. Sekali kalah dan dua kali draw. Tiga laga sistem gugur, dua di antaranya ditandai drama satu menit terakhir. Lawan Slowakia, tertinggal 0-1. Satu menit jelang akhir _injury time_ atau menit 90+5, tendangan salto Jude Bellingham menyamakan kedudukan 1-1. Berbalik Inggris menang 2-1, setelah baru 53 detik extra time — gol dari sundulan kepala kapten Harry Kane. Dramatis lainnya, gol Watkins menit 90+1 saat _injury
time_ semifinal lawan Belanda . Lebih dulu tertinggal lewat gol cepat menit-7, sebelum Kane menyamakan skor 1-1 lewat penalti menit-18. Sebelumnya lawan Swiss, juga tertinggal lebih dulu. Hasil akhir hingga extra time 1-1, Inggris akhirnya menang adu penalti 5-3.
Tim Gareth Southgate tak peduli sandungan itu. Berlaku teori “memenangkan turnamen dibanding pertandingan”. Hal lain, pepatah “Tiba saat, tiba akal”. Saat antisipasi adu penalti lawan, sang pelatih mengganti sejumlah pemain bugar. Pun saat kepepet 10 menit terakhir, rebutan tiket final. Southgate berani menarik Harry Kane dengan penyerang pengganti Ollie Watkins. Nyata ampuh.
Sudah kadung melangkah ke final. Tim singa kian mengaum dan siap mencakar lawan. Terlebih menjadi kali kedua finalis secara berurutan. Terakhir Piala Eropa 2020 yang terjegal pandemi covid-19, digelar 11 Juli 2021. Di Stadion Wembley, London, timnas Inggris sebagai tuanrumah dipermalukan Italia lewat adu penalti 3-2 (1-1).
Timnas Inggris dipertemukan lagi lawan Spanyol, sejak Piala Eropa 1996. Juga sebagai tuanrumah, Inggris menang adu penalti 4-2 pada perempatfinal. Tapi dalam rebutan tiket final kalah, juga lewat adu penalti 5-6 (1-1) oleh Jerman yang tampil juara atas Ceko 2-1.
Data head to head, terbilang berimbang. Inggris catat 14 menang dari 27 tanding. Spanyol 10 menang, dan tiga lainnya seri. Itu lebih pada pengayaan tapak jejak. Beda materi pemain, beda pula pelatih dengan racikannya.
Babak final lawan Spanyol merupakan merupakan kali pertama dimainkan di luar negaranya. Final Piala Dunia 1966 di London mengantarkan Inggris juara, sekalinya itu. Pada final Piala Eropa 2020, juga di London — tuanrumah Inggris kalah lawan Italia.
Bagi timnas Inggris, punya bekal prestasi dalam satu kurun. Finalis beruntun, 2020 dan kali ini 2024. Dipastikan tak ingin mengulang gagal juara.
Tak cukup mulus menuju final, timnas Inggris siap menjajal juara Eropa untuk kali pertama. Pun Spanyol tak ingin terus bersama Jerman sebagai pemegang rekor tiga kali juara Piala Eropa. Tiba saat, pecahkan rekor sendirian — juara untuk ke-empat kali.
Selebihnya adu taktik dan strategi antarpelatih Gareth Stuthgate versus Luis de la Fuente. Di lapangan, tentu saja duel antarpemain bintang. Kunci kemenangan Inggris disandarkan pada Harry Kane (kapten), Buyako Saka, Jude Bellingham, Kobbie Mainoo, Luke Shaw dan penyerang pengganti Ollie Watkins yang menyeruak tenar itu. Di kubu Spanyol, dipastikan tanpa Pedri yang cedera kena tackling Kroos (Jerman) babak perempatfinal. Digantikan Dani Olmo. Namun dua andalan lain, siap turun lagi. Dani Carvajal dan Le Nomand. Pemain lainnya Alvaro Morata (kapten), Fabian Ruiz, Marc Cucurella, Nico Williams dan si anak ajaib Lamine Yamal. Seru, deh.***
– jurnalis senior di bandung