Peserta, Pemateri, dan Anggota DPRD Pangkep dalam Pelatihan Desain Identitas Visual dan Kemasan di Pangkep, Sulawesi Selatan pada 6 Agustus 2024.
Peserta, Pemateri, dan Anggota DPRD Pangkep dalam Pelatihan Desain Identitas Visual dan Kemasan di Pangkep, Sulawesi Selatan pada 6 Agustus 2024.
JAKARTASATU.COM – Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) yang terletak 50 km dari utara Makassar atau tepatnya berada di Provinsi Sulaewsi Selatan ini memiliki setidaknya 115 gugusan pulau. Wilayah Kepulauan Pangkep mencakup perbatasan Bali, Nusa Tenggara, dan sampai sekitar pulau Kalimantan bagian timur.
Daerah Pangkep yang didominasi kepulauan itu memiliki potensi wisata alam dan budaya yang berbasis sektor wisata bahari. Hal itu salah satunya tercermin dari berbagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Pangkep yang rata-rata menjajakan produk makanan yang berasal dari laut seperti ikan, udang, dan lain sebagainya.
Sri Wachyuni bersama Shinta Yuniarti memaparkan mengenai kesiapan Pelatihan UMKM di Pangkep.
Sri Wachyuni bersama Shinta Yuniarti memaparkan mengenai kesiapan Pelatihan UMKM di Pangkep.
Namun, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM di Pangkep, terutama terbatasnya informasi mengenai cara berinovasi dalam memperbaiki desain kemasan produk yang dijual. Menyadari kebutuhan tersebut, Tim Dosen Kelompok Keahlian Literasi Budaya Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (KK LBV FSRD ITB) mengadakan kegiatan pelatihan desain identitas visual dan kemasan untuk meningkatakan daya saing UMKM di Pangkep pada 5-7 Agustus 2024.
Pelatihan yang didanai sepenuhnya oleh ITB melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini dipimpin oleh Dr. Acep Iwan Saidi, M.Hum., bersama dengan RR. Sri Wachyuni, M.Psi., Zamzami Almakki, M.Ds., Bima Nurin Aulan, M.Ds., Shinta Yuniarti, M.Psi., Dr. Tri Sulistyaningtyas, M.Hum. dan Dr. Dana Waskita, M.App.Ling.
Bima Nurin memaparkan mengenai identitas visual dalam kemasan.
Bima Nurin memaparkan mengenai identitas visual dalam kemasan.
Dalam pelaksanaanya, pelatihan ini bekerja sama dengan DPRD Pangkajene dan Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan. Kepala Dinas Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Pangkep, Dr. Jaenal Sanusi, S.STP, M.Si. merasa bangga dan bersyukur karena telah didatangi Institut Teknologi Bandung. “Kami merasa bersyukur karena dari sekian banyak instansi dan universitas di Indonesia, ITB lah yang datang ke sini. Melewati pulau dan samudera untuk berbagi ilmu. Itu adalah karunia dari Tuhan yang perlu kita syukuri,” ujarnya dalam membuka acara pelatihan ini.
Setelah pembukaan, pelatihan dimulai dengan pematerian oleh RR. Sri Wachyuni, M.Psi., dan Shinta Yuniarti, M.Psi., mengenai kesiapan pelatihan bagi pelaku UMKM. Pematerian tersebut didasarkan dari survei yang telah disebar kepada pelaku UMKM di Pangkep. Hasilnya menunjukkan bahwa para pelau UMKM yang mengikuti pelatihan ini memiliki tingkat keinginan untuk melakukan inovasi sebesar 88 persen terhadap produknya.
“Kami memang menginginkan inovasi terhadap produk kami, terutama soal kemasan. Tetapi kami masih merasa kurang informasi mengenai cara membuat produk kami dikemas secara menarik,” kata Rabiah salah satu peserta sekaligus pelaku UMKM yang mengikuti pelatihan ini.
Pelatihan kemudian dilanjutkan oleh Bima Nurin, M.Ds., yang memaparkan materi mengenai identitas visual untuk produk UMKM. Menurut Bima, terdapat tiga hal penting dalam identitas visual untuk memasarkan produk UMKM. “Hal pertama sebuah identitas berfungsi menjadi pembeda antara produk satu dengan yang lainnya. Kemudian hal kedua adalah untuk memberi kesan kepada penjual melalui identitas yang kita desain. Lalu yang terakhir adalah dalam sebuah identitas visual diperlukan adanya pesan dalam produk UMKM,” ujar Bima. Meskipun begitu, Bima menambahkan bahwa hal paling penting dan mendasar dalam pemasaran produk UMKM terhadap konsumen terletak di gambar yang mengemas produk tersebut.
Zamzami Almakki memaparkan materi tentang tanda dan makna dalam kemasan produk.
Zamzami Almakki memaparkan materi tentang tanda dan makna dalam kemasan produk.
Hal serupa juga dipaparkan oleh Zamzami Almakki, M.Ds., yang menjelaskan bahwa sebuah produk terutama produk makanan memerlukan desain kemasan yang kuat dan menarik. “Sebuah produk tanpa kemasan akan mempersulit konsumen, terutama jika konsumen hendak menjelaskan bagaimana dia membeli sebuah produk ke orang lain yang juga ingin membeli. Jadi, produk tanpa kemasan itu sudah tidak menarik dan ditambah bisa menyusahkan orang. Informasi dan kemasan yang baik akan menambah nilai jual tersendiri bagi penjual dan produknya itu sendiri,” jelas Zamzami.
Setelah melakukan pemaparan, pelatihan yang dihadiri 30 pelaku UMKM ini kemudian berlanjut ke sesi konsultasi kemasan produk. Konsultasi tersebut dibimbing oleh Bima Nurin dan Zamzami Almakki yang memberikan masukan dan saran terhadap produk-produk UMKM yang dijual oleh para peserta.
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kepekaan visual dan pengemasan produk yang lebih menarik bagi para pelaku UMKM di Kabupaten Pangkep. “Kami berharap pelatihan ini bermanfaat dan terutama untuk meningkatkan penjualan produk UMKM di Pangkep yang dibantu melalui pengemasan yang menarik. Terutama Pangkep ini dekat dengan IKN, yang mudah-mudahan bisa mensuplai berbagai macam produk UMKM ke sana,” ujar Acep Iwan Saidi. |RLS-JAKSAT