JAKARTASATU.COM– Mengenal calon bupati Manokwari Selatan (cabup Mansel) Bernard Mandacan yang didukung akar rumput atau masyarakat bawah mesti disiarkan seluas-luasnya ke publik. Agar masa depan Mansel tidak diragukan kecerahannya.
“Saya tadinya orang birokrat. Saya dicalonkan, didorong oleh masyarakat dan berbagai kelompok, karena saya dianggap banyak membantu ketika ada persoalan di Mansel,” pengakuan Bernard kepada media, Rabu (7/8/2024).
“Saya pun mengundurkan diri sebagai birokrat karena dukungan mereka yang sangat kuat. Mereka harap saya terpilih agar situasi di sana tetap terjaga dengan baik (kondusif),” imbuhnya.
Hal lain adalah karena Bernard putra asli setempat, yang dianggap akan mampu mengayomi siapa pun tanpa terkecuali.
“Buktinya, kami didukung oleh ribuan orang yang tergabung dalam Masyarakat Nusantara, yang di dalamnya masyarakat perantauan dari berbagai daerah di Indonesia,” ungkapnya.
Atas hal itu, partai pemenang Pemilu 2024, PDIP, lewat DPC-nya mendukung Bernard sebagai bupati ke depannya. PDIP telah resmi mendukungnya—yang berpasangan dengan Mesak Inyomusi (calon wakil bupati/cawabup).
“Oleh karena itu, kami memiliki keyakinan akan keluar sebagai pemimpin di Mansel. Keyakinan kami 100 persen,” tegasnya.
Program yang ditawarkan Bernard-Mesak
Ada beberapa program yang dibawa oleh kedua calon ini untuk pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang adil dan makmur di Mansel Papua Barat. Sebut saja seperti Sumber Daya Manusia (SDM), Pendidikan, Kesehatan dan Infrastruktur.
Program Sumber Daya Manusia (SDM) disebutnya sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Mansel. Pengembangan SDM harus dilakukan dengan semaksimal mungkin.
“Karena kualitas barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu daerah dilihat dari kualitas SDM yang kompetitif dan berinovasi. Semakin tinggi kualitas SDM pada suatu daerah, semakin besar juga kemungkinan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang terus berkelanjutan,” terangnya.
“Pengembangan SDM menjadi salah satu kunci penting dalam mendorong pembangunan ekonomi,” imbuhnya.
Pendidikan, kata Bernard, adalah faktor kunci yang menentukan masa depan anak-anak Mansel. Pendidikan sebagai tulang punggung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
Lainnya program kesehatan masyarakat yang dinilainya juga memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kualitas SDM, penanggulangan kemiskinan dan pembangunan ekonomi.
“Indeks Pembangunan Manusia meletakkan kesehatan adalah salah satu komponen utama pengukuran selain pendidikan dan pendapatan,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, pasangan ini juga membawa perhatian terhadap wisata.
“Kami juga punya objek wisata yang menarik seperti Pantai Syari yang merupakan salah satu objek wisata di Kabupaten Manokwari Selatan, berada di poros Jalan Trans Papua Barat yang menghubungakan antara Kabupaten Manokwari, Kabupaten Manokwari Selatan dan Kabupaten Teluk Bintuni,” terangnya.
Ekowisata Pantai Syari merupakan jasa lingkungan yang unik, dimana dalam hutan dataran rendah terdapat tiga tipe hutan dalam suatu kawasa hutan yaitu, hutan rawa, hutan mangrove dan hutan pantai.
Tidak hanya hutan dataran rendah saja yang dimiliki ekowisata Pantai Syari namun ada destinasi wisata lain yaitu destinasi wisata religi yang berada di pantai ini yang perlu dilakukan untuk mengelola ekowisata Pantai Syari secara optimal.
Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) adalah salah satu kabupaten Indonesia di Provinsi Papua Barat. Ibu Kota kabupaten ini terletak di distrik Ransiki.
Kabupaten Mansel merupakan pemekaran dari Kabupaten Manokwari, yang secara resmi dimekarkan pada 17 November 2012, bersamaan dengan pemekaran Kabupaten Pegunungan Arfak. (RIS)