JAKARTASATU.COM– Gagalnya Anies Rasyid Baswedan dicalonkan sebagai calon gubernur Jawa Barat karena Mulyono dan geng, disampaikan Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono, saat konferensi pers, kemarin.
“Mulyono dan geng,” kata Ono.
Padahal kata Ono, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Anies sejak sebelum pendaftaran. Mengerucut pada sore hari nama Anies tetapi pada akhirnya gagal.
“Dan kenapa gagal? Kita menghadapi sebuah tantangan yang sangat besar. Tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung oleh PDIP,” katanya.
Anies, di mata Ono, adalah figur tokoh nasional. Ia menyinggung tempat kelahiran Anies di Kuningan, Jawa Barat.
Selain figur tokoh nasional, Ono mengakui bahwa Anies mempuyai track record yang sangat bagus bagaimana membangun Jakarta sehingga DDP PDIP Jabar yakin Anies adalah sosok pemimpin yang bisa menyelesaikan segala permasalahan (di Jawa Barat).
“Tapi, kekuatan-kekuatan yang sangat besar itu yang pada akhirnya Pak Anies tidak jadi diusung oleh PDIP,” sesalnya.
“Kami di Jawa Barat tentu sangat mempunyai keinginan bahwa Pak Anies diusung di Jawa Barat setelah beliau tidak jadi diusung di DKI,” imbuhnya.
Menyoal apakah Ketum PDIP Megawati merestui atau sebaliknya, Ono menjawab itu bagian dari proses yang tidak terpisahkan dari kewenangan partai. Pun soal akhirnya Anies tidak jadi diusung oleh PDIP (DPP).
“Kami tidak tahu secara persis bagaimana proses yang dilakukan oleh DPP partai, oleh Ketua Umum tetapi kami menilai bahwa yang sudah mengerucut pada akhirnya bubar itu, karena ada tangan-tangan dari luar yang tidak menghendaki Pak Anies diusung,” tandasnya. (RIS)