Ferdinand Hutahaean

ANEH, PENGUASA ORGANISIR DEMO GERUDUK SBY?

Oleh Ferdinand Hutahaean

Republik ini tampaknya semakin aneh. Era sekarang semakin membolak balikkan logika kewarasan menjadi logika setengah gila bahkan gila sesungguhnya.

Kemarin Sabtu 04 Pebruari 2017 beredar kabar yang menggelitik logika dan mengganggu rasionalitas.

Entah benar atau tidak karena kabar itu berhembus bagai angin yang bertiup menyentuh kulit, tidak terlihat namun terasa bahkan menembus tulang yang terbungkus daging. Kabarnya di sebuah acara perhelatan mahasiswa di daerah Cibubur, telah dilakukan penggalangan mahasiswa dengan menunggangi sebuah acara yang seharusnya tidak bernuansa politis.

Tapi acara itu kemudian menjadi tertunggangi kepentingan politik sang penguasa dan para pendukungnya. 

Ironis, pertemuan mahasiswa disetting menjadi alat kepentingan kekuasaan oleh sekelompok orang yang tidak ingin kekuasaannya terganggu.

Bukan sekedar pertemuan di cibubur saja yang menjadi aneh untuk dipahami secara normal dan wajar.

Bahkan beredar informasi yang belum terfalidasi kebenarannya bahwa ada upaya dari istana untuk mengorganisir sebuah gerakan untuk melakukan demo dengan tajuk Geruduk SBY.

Benarkah istana mengorganisir demo tersebut? Jika benar, maka logika sehat manusia akan menjadi setengah gila mencerna kenyataan tersebut.

Baru diera rejim inilah dalam sejarah disemua negara dan dunia bahwa penguasa mengorganisir demo untuk mendemo seorang mantan Presiden yang entah apa dosa dan kesalahannya sehingga harus didemo.

Disemua belahan bumi didunia ini, yang didemo adalah penguasa yang tidak mampu bekerja dengan baik, yang didemo adalah penguasa yang tak mampu bekerja mensejahterakan rakyatnya. Ini gila, penguasa yang gagal memimpin dan gagal dalam mengemban amanah jabatannya malah memperalat kelompok lain untuk mendemo pihak yang menjadi lawan politiknya. Sungguh hanya logika setengah tidak waras dan logika gila saja yang bisa mengkreasi dan menerima sebuah demo dari pihak penguasa kepada pihak lawan politiknya.

Hari ini kemudian beredar sebuah tulisan yang bersifat pemberitahuan dari group-group dimedia sosial yang memberitahukan bahwa akan ada demo dengan judul Geruduk SBY dan diarahkan ke kantor Partai DPP Demokrat di Jl. Proklamasi Jakarta Pusat pada tanggal 7 Pebruari mendatang. Beredar info dilapangan bahwa Geruduk SBY inj dimotori oleh orang-orang terafiliasi dengan penguasa.

Pertanyaannya, benarkah Anggota DPR AN, pengamat INB yang akan jadi dubes dan salah seorang Staff Presiden hadir pada pertemuan di Cibubur dan berada dibalik semua ini? Saya berharap tidak benar karena hal tersebut adalah perbuatan sangat hina dalam politik. Bahkan bukan sekedar hina, namun sangat memalukan jika penguasa harus membalikkan logika demi mempertahankan sebuah kekuasaan yang sesungguhnya tidak abadi dan sesaat.

Inikah hasil Revolusi Mental yang ternyata mampu mengubah mental waras dan normal menjadi tidak waras?

Melihat fakta-fakta dan opini diatas serta opini dilapangan yang berkembang, Geruduk SBY itu adalah sebuah gerakan yang gagal paham dan gagal hidup secara wajar karena bukannya melakukan demo kepada penguasa yang tidak mampu bekerja baik untuk mensejahterakan rakyat, malah demo kepada mantan Presiden yang entah apa dosa dan salahnya atas semua keterpurukan bangsa dibawah pimpinan Rejim ini.

Tampaknya demo bertajuk Geruduk SBY ini tidak jauh dari kepentingan politik terutama Pilkada DKI Jakarta yang memang saat ini Agus Harimurti Yudhoyono menjadi kandidat paling berpeluang memenangkan Pilkada Jakarta. Kedua, demo Geruduk SBY ini hanyalah upaya mengalihkan kegagalan penguasa yang tidak mampu bekerja benar kepada pihak lain salah satunya kepada SBY. Mengapa Megawati tidak di Geruduk juga? Entahlah.

Jakarta, 05 Pebruari 2017

|RED