PRABOWO TERANCAM JIKA HAL INI DILAKUKAN
Oleh Memet Hakim
Pengamat Sosial, Wanhat APIB & APP TNI
Banyak pihak terutama yang tidak percaya pada Jokowi, berharap agar Prabowo dapat keluar dari pengaruh Jokowi dan rela menyerahkan guru politiknya ke pengadilan. Tentu saja keinginan ini dihadang oleh kubu yang berseberangan sikap.
Prabowo kelihatannya akan mengambil jalan tengah, dengan membiarkan masalah ini senyap dengan sendirinya. *Sikap banci seperti ini memang sangat tidak menguntungkan Prabowo selaku presiden*, karena sejalan dengan waktu ketidak puasannya publik akan semakin besar. Artinya dukungan publik semakin lemah. Dukungan partai mayoritas, tidak selalu berarti dukungan publik juga mayoritas, apalagi rakyat sekarang semakin faham politik.
Kebimbangan Prabowo untuk bersikap tegas, masih dinilai sebatas retorika saja, implementasinya sangat berbeda. Prabowo semakin sulit manakala memilih penasihat dan pembantunya yang salah. Sangat diduga loyalis Jokowi yang membantu Prabowo, tidak akan penuh bekerja untuk keberhasilan Prabowo, tetapi akan mempersiapkan Gibran jadi presiden.
Tapi seandainya Prabowo berani meninggalkan Jokowi, apa yang akan terjadi?
1. Prabowo tidak akan aman, karena loyalis Jokowi akan selalu berusaha menjegal. Upaya penjegalan ini bisa secara politik, ancaman sampai pembunuhan.
2. Jika Prabowo sakit berat atau terbunuh maka diharapkan Gibran jadi presiden. Seperti diketahui khalayak ramai, kelompok oligarki yang memiliki kekayaan sangat besar itu, mendukung Jokowi dan Gibran, bukan mendukung Prabowo.
3. Prabowo sulit dikendalikan karena pintar, cerdas dan memiliki integritas, tapi Gibran sangat mudah dikendalikan karena kemampuannya sangat terbatas
dan memiliki berbagai kelemahan mental.
4. Walau Prabowo terancam, dukungan rakyat akan semakin banyak, dukungan partai yang tersandera juga akan semakin kuat. Pada dasarnya pengurus partai ini mau bergabung karena ketakutan diadili dan ada peluang mendapatkan dana.
5. Oposisi dan ulama yang terpinggirkan selama ini, akan mendukung Prabowo. Jika Prabowo meminta bantuan kelompok ini, akan positip hasilnya, apalagi jika program pemberantasan korupsi dan penegakkan hukum diprioritaskan.
6. Prabowo akan kehilangan dukungan dari Kepolisian yang selama ini setia pada Jokowi dan oligarki.
7. Prabowo juga akan kehilangan “sebagian dukungan para petinggi TNI”, yang selama ini setia pada Jokowi dan oligarki.
8. Partai Gerindra akan kebanjiran simpati dan dukungan dari rakyat termasuk para purnawirawan. Diduga partai ini akan menjadi partai terbesar, jika Jokowi tidak masuk Gerindra.
9. Jika semua UU terkait investasi dalam periode 2014-2024 digugurkan, pendapatan negara akan bertambah diatas1.000 trilyun, bahkan bisa 1.500 trilyun. Dana ini yang diduga menguap tidak jelas, sehingga timbul oligarki baru yang kaya mendadak.
10. Prabowo bisa menertibkan MA, MK, TUN, Pengadilan Tinggi, Negeri, sehingga kepercayaan rakyat semakin tinggi.
Tentu banyak kemungkinan yang bisa terjadi, tetapi dampaknya akan lebih baik bagi bangsa dan negara Indonesia, jika Prabowo bisa meninggalkan Jokowi. Hanya saja Prabowo harus lebih waspada karena keamanan dirinya terancam. Harapan sebagian besar rakyat agar Jokowi dan keluarganya segera di adili, agar tidak ada lagi dusta.
Kemungkinan lain adalah menerima dan menempatkan Jokowi sebagai penghormatan di Partai Gerindra, atau dengan maksud mengekang Dan mengendalikan Jokowi disitu. Jika langkah ini diambil, siap2 saja menerima kenyataan Prabowo diganggu dan bahkan sampai dihancurkan dari dalam. Gerindra diperkirakan akan menjadi partai gurem, karena dijauhi para simpatisannya. Ingat Jokowi itu berwajah desa, innocent tapi daya rusaknya sangat besar, karena tidak punya malu, bermoral rendah, suka menyandera kawan dan tidak tau berterimakasih.
Bandung, 11 Desember 2024