Jokowi Dipecat Oleh Megawati Dengan Nomor Surat 1649/ Xii/ 2024

Damai Hari Lubis
Pengamat hukum & Politik Mujahid 212

Akhirnya PDIP nekad memecat Jokowi dari partai PDIP  hari ini Senin, tertanggal 16 Desember 2024.

Walau agak terlambat tentu ini sebuah kebijakan internal PDIP yang berani, dan sudah dipertimbangkan matang, yang memang Partai PDIP tentu harus mempertimbangkan dari  banyak sisi politis, bukan sekedar faktor internal namun juga eksternal, terutama hal-hal yang publik melihat sendiri bahwa Jokowi walau sudah tak berkuasa “namun seolah masih tetap menguasai”.

Sementara dari sudut perspektif politik hukum artinya, PDIP menunjukan kesiapan dalam segal hal implikasi politis.(political stance) terhadap seorang Jokowi dengan bentuk kekompakan dari seluruh jajaran pengurusnya baik pusat maupun daerah “sudah siap tempur melawan Jokowi”.

Maka pertempuran politik ini kans besar bakal dimenangkan oleh PDIP menimbang dari beberapa faktor:

1. Realitas kekuatan dan kebesaran nama besar seorang sosok Megawati sekaligus putri seorang almarhum proklamator, Ir. Soekarno Presiden RI pertama;

2. Dukungan penuh dari para senioren PDIP selain turut kecewa dan merasakan serta  amat tahu tentang rahasia serta sepak terjang pola kepemimpinan Jokowi (bad leadership);

3. Full dukungan dari seluruh kader PDIP. baik pusat maupun daerah bahkan sampai anak ranting;

4. PDIP bakal banyak mendapatkan dukungan publik (gerakan bersinerji) terhadap PDIP atau bersatunya para tokoh oposisi sejak 2014 untuk menghancurkan dan menyeret Jokowi sesuai sistim hukum.

5. Jokowi secara psikologi dan sosiologi politik otomatis dianggap MUSUH BERSAMA (common enemy).

Selanjutnya paska dipecatnya Jokowi hari ini tertanggal 16 Desember 2024 oleh PDIP maka kelompok masyarakat penuntut keadilan terhadap pertanggung jawaban Jokowi terakumulasi, diantaranya penjagalan para syahid di KM. 50, kematian 894 petugas KPPS, pertanggungjawaban hukum terhadap peristiwa Kanjuruhan, berikut proses hukum terhadap dugaan Ijasah Palsu Jokowi, serta bakal menyasar kepada keluarga Jokowi dalam kasus dugaan KKN diantaranya dugaan korupsi dan gratifikasi Bobby Nasution,  Kaesang dan Gibran termasuk Anwar Usman dan Idayati serta Iriana Jokowi, bahkan bakal menjalar terhadap berbagai kasus, diantaranya kasus akun FufuFafa yang secara bulatan desimal 100 % kuat mengarah kepada diri Gibran Rakabuming Raka.