SURAT PERNYATAAN FORUM SAHABAT INFRASTRUKTUR
Nomor: 001/XX/12/2024
Tanggal: 19 Desember 2024

Kepada Yth. 
Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia 
Bapak Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 
di Tempat

Perihal: Pernyataan Terkait Sikap Tim Komunikasi Menko AHY dan Tindakan Intimidasi terhadap Jurnalis

Dengan hormat,
Kami, yang tergabung dalam Forum Sahabat Infrastruktur, mengungkapkan keprihatinan kami atas sikap yang tidak menghargai profesi jurnalistik dan tugas para wartawan yang selama ini bekerja dengan penuh dedikasi untuk menyampaikan informasi yang objektif dan transparan kepada publik. Khususnya, kami menyoroti tindakan yang kami anggap sangat tidak etis dan tidak dapat dibenarkan yang dilakukan oleh tim komunikasi Menko Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang seharusnya mendukung transparansi dan profesionalisme.

Pada kesempatan ini, kami dengan tegas mengecam dugaan tindakan intimidasi (Kekerasan fisik dan verbal) yang dilakukan oleh Herzaky Mahendra Putra, staf komunikasi Menko AHY dan tim komunikasi Menko AHY, terhadap rekan jurnalis dari Bisnis Indonesia, yang juga merupakan anggota Forum Sahabat Infrastruktur, saat melakukan peliputan peresmian Rusun Rancaekek di Bandung, Rabu, 18 Desember 2024. Peristiwa ini sangat kami sayangkan, karena merupakan bentuk pengabaian terhadap kebebasan pers dan hak jurnalistik yang dilindungi oleh konstitusi negara kita. Kami merasa sangat kecewa dan prihatin atas sikap yang ditunjukkan oleh tim komunikasi yang seharusnya mendukung tugas jurnalistik, bukannya menghalangi atau bahkan melakukan intimidasi.

Forum Sahabat Infrastruktur dengan ini mendesak Bapak Menko AHY untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tim komunikasi yang ada di lingkungan kerja Anda. Kami meminta agar dilakukan penilaian terhadap prosedur komunikasi yang berlaku, khususnya terkait dengan sikap dan etika tim komunikasi dalam berinteraksi dengan para jurnalis. Tindakan intimidasi atau pelecehan terhadap wartawan tidak dapat diterima dalam prinsip demokrasi dan keterbukaan publik.

Lebih lanjut, kami juga mengingatkan pentingnya adanya perubahan dalam prosedur pengamanan agenda Menko AHY yang lebih humanis dan menghargai kerja-kerja jurnalistik. Kami menganggap bahwa prosedur militerisme yang diberlakukan dalam mengawal agenda Menko AHY telah menciptakan atmosfer yang tidak nyaman bagi para jurnalis. Seharusnya, proses komunikasi dalam setiap agenda dapat berjalan dengan saling menghargai dan penuh profesionalisme, serta tidak menciptakan jarak yang tidak perlu antara pejabat publik dan wartawan.

Kami percaya bahwa media memiliki peran yang sangat vital dalam menyuarakan kepentingan masyarakat, dan untuk itu, harus mendapatkan perlindungan dan penghormatan yang setinggi-tingginya. Oleh karena itu, kami menuntut agar Menko AHY segera mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang.

Hingga persoalan ini benar-benar ditangani, maka kami dari Forum Sahabat Infrastruktur untuk sementara waktu melakukan BOIKOT terhadap agenda dan wawancara Menko AHY.

Demikian surat pernyataan ini kami buat, dengan harapan agar Menko AHY dan tim komunikasi segera mengambil tindakan tegas sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, keterbukaan, dan profesionalisme yang seharusnya dijunjung tinggi oleh seorang pejabat publik.

Atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

Forum Sahabat Infrastruktur
[Sigit Nugroho, Ketua Forum Sahabat Infrastruktur]
[Sekretariat Forum Sahabat Infrastruktur, Media Center Kementerian PU, Jalan Pattimura 20 Jakarta Selatan]
[0812-10375618]

(Yoss/red)