Ada Apa Kejagung Dendam Kepada Pertamina ?

JAKARTASATU.COM– Kantor Pertamina dan beberapa rumah direksi PT Pertamina (persero) serta direksi subholding baru-baru ini, digeledah oleh Kejaksaan Agung. Dan Sebelumnya, Tim Pidsus Kejagung sudah pernah mendatangi kantor PT Pertamina Patra Niaga dan PT Kilang Pertamina, akhir Oktober 2024.

Kabarnya Kejagung saat ini sedang mengumpulkan data-data impor BBM di Patra Niaga dan import minyak mentah di Kilang Pertamina periode 2018 sampai dengan 2023.

Menanggapi penggeledahan Pertamina Direktur CBA (Center For Budget Analisis) Uchok Sky Khadafi menanggapi penggeledahan Pertamina disampaikan kepada media, Ahad (22/12/2024).

“Kejagung lagi mencari alat sadap Kejaksaan tahun 2024 yang diduga fiktif alias duplikasi dalam pengadaannya di Kantor Pertamina,” kata Ucok Sky Khadafi.

“Bisa dilihat dari laporan hasil pemeriksaan (LHP) audit BPK tahun anggaran 2023 atas Kejagung. Nah, di LHP menyebutkan ada pengadaan alat intelijen di 2023 yang menggunakan pinjaman luar negeri yang nilainya kalau dirupiahkan lebih dari Rp 1 triliun,” terang Ucok Sky.

“Lalu, mengapa ada lagi anggaran atau proyek sejenis atau setidaknya pengadaan alat yang berfungsi sama di 2024 di Kejaksaan Agung,” sambungnya.

Selanjutnya Uchok Sky Menyarankan Tim Pidsus Kejagung untuk membersihkan rumah sendiri dulu. Agar Publik tidak mencurigakan kepada aparat kejaksaan Agung ketika melakukan pemanggilan dan pemeriksaan kepada petinggi Pertamina.

“Pemanggilan dan pemeriksaan petinggi Pertamina ini tidak transparan sehingga jangan sampai publik menganggap dan mencurigakan ini sebuah permainan Kejagung yang diduga modus pemerasan untuk akhir tahun,” tandas Uchok Sky.

Uchok Sky meminta kepada Presiden Prabowo agar segera mengganti jaksa Agung ST Burhanuddin dengan orang orang profesional dan mempunyai satu Istri, agar Kejaksaan Agung bisa profesional. (Yoss)