Prabowo Penuh Semangat dalam Mengampanyekan Antikorupsi

Smith Alhadar, Penasihat Institute for Democracy Education (IDe)

Presiden ke-8 Prabowo Subianto punya banyak pendukung. Sebagian sangat fanatik, sebagian lain mungkin para buzzer atau influencer. Prabowo memang gagah, cerdas, dan naif. Dus, dia punya alasan untuk didukung – setidaknya memberi dia kesempatan berkuasa “selama mungkin” – demi Indonesia yang lebih baik, demokratis, adil, makmur, dan bebas dari para penjahat.
Kendati telah berkuasa lebih dari dua bulan dan belum melakukan apa-apa – malah melahirkan kebijakan-kebijakan kontroversial – para pendukungnya gigih memelihara ekspektasi rakyat dengan mengaitkan tiap kebijakan Prabowo dengan upayanya menyingkirkan pengaruh Mulyono dalam pemerintahan. Misalanya, terkait proyek PIK 2.
Diberitakan Prabowo sedang mempertimbangkan kemungkinan pembatalan proyek PIK 2 yang “menganeksasi” tanah rakyat dengan cara melabelinya Proyek Strategis Nasional (PSN). PIK (Pondok Indah Kapuk) yang diberikan Mulyono kepada konglomerat Aguan sebagai kompensasi atas investasinya di proyek-proyek IKN yang terancam mangkrak.
Kaum terpelajar mempertanyakan kearifan proyek PIK 2 yang akan dihuni kelompok kaya dari etnis minoritas di tengah warga lokal yang miskin. MUI pun meminta proyek itu dibatalkan. Ketika pemerintah masih diam atas isu yang telah memunculkan keresahan sosial ini, muncul kepermukaan kekerasan di lahan PSN Rempang Eco-City.  Orang-orang tak dikenal menyerang warga yang hendak mempertahankan lingkungan hidupnya.
Kita belum dengar respons pemerintah atas tragedi ini. Proyek Rempang Eco-City diberikan Mulyono kepada Tomy Winata. Seharusnya Prabowo segera ambil tindakan. Selain PIK 2 dan Rempang Eco-City tidak memenuhi kriteria PSN, keduanya berpotensi menganggu stabilitas pemerintah. Juga, pembatalan kedua proyek akan mengonfirmasi bahwa Prabowo memang peduli pada rakyat kecil.

Tapi nampaknya kita tak perlu menaruh harapan besar pada Prabowo. Ketika ia mengatakan Mulyono adalah guru politiknya, he really mean it. Artinya, ia tidak berminat memutus tangan Mulyono di semua lembaga negara dan pemerintahan. Ia menerjemahkan “keberlanjutan” sebagai upaya memelihara legasi Mulyono. Perbaikan mungkin dilakukan sepanjang hal itu tidak menabrak kebijakan idolanya.
Memang sayang, ia tak mampu memanfaatkan kesempatan untuk menyejahterakan dan mamajukan bangsanya yang ia cita-citakan sejak usia belia. Kendala yang diciptakan Mulyono dibayangkan sangat besar sehingga ia tak melihat jalan keluarnya. Padahal, sebagaimana kata perumpamaan “takut di hantu terpeluk ke bangkai”. Artinya mendapat kesusahan karena takut akan sesuatu yang sebenarnya tidak patut ditakutkan.
Prabowo hanya perlu menjadi Prabowo untuk mengurai benak kusut yang diciptakan Mulyono. Rumah Indonesia hanya akan bersih dan nyaman dihuni kalau sapu baru dibawa masuk untuk mengenyahkan sampah yang ditinggalkan Mulyono. Tidak mungkin seorang jenderal yang terdidik tidak tahu bahwa menggunakan sapu kotor di rumah yang kotor hanya menghasilkan kotor pangkat dua.
Akibat ketakutan pada hantu Mulyono, kepercayaan diri dan energi Prabowo menguap. Ia telah memulai pekerjaan besar secara tidak meyakinkan. Ketika ia bicara soal efisiensi pemerintahan, ia justru menciptakan 14 kementerian baru dengan biaya besar. Lagi pula, semakin gemuk sebuah kabinet di masyarakat yang dililit budaya korupsi, semakin besar pula potensi rasuah yang diciptakannya.

Ia menjanjikan akan memberikan makan siang bergizi gratis kepada 70 juta pelajar, tapi pemenuhannya dimintai bantuan Tiongkok. Tentu Beijing langsung menyambutnya. Bukan lantaran Presiden Tiongkok Xi Jinping baik hati, tapi karena bantuan itu akan melemahkan posisi politik Jakarta vis a vis Beijing. Membantu kasih makan puluhan juta anak sekolah Indonesia tak seberapa ketimbang keuntungan politik yang diperoleh saat Tiongkok sedang bersusah payah mencari cara memperbesar pengaruhnya di ASEAN menghadapi kebijakan agresif AS.

Saking bersemangatnya mendapat investasi Tiongkok sampai-sampai Prabowo abai terhadap strategi Tiongkok melemahkan klaim tumpeng tindih (overlapping claims) Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, dan Taiwan di Laut China Selatan melalui apa yang disebutnya sebagai joint statement untuk joint development di wilayah Laut Natuna Utara yang disebut sebagai area overlapping claim berdasarkan sepuluh garis putus-putus (ten dash line) buatan Tiongkok yang tak diakui Mahkamah Internasional berdasarkan Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS) 1982. Pemerintah telah membantah tafsiran para pakar hukum internasional domestik. Tapi isu ini belum jelas sampai sekarang.

Prabowo penuh semangat dalam mengampanyekan antikorupsi. Tapi tiba-tiba ia mengeluarkan pernyataan akan memaafkan koruptor asalkan mereka mengembalikan uang yang dicuri. Sikap ini dikecam keras para akademisi yang, selain tak sesuai UU, kebijakan itu justru akan melemahkan upaya pemberantasan korupsi. Bahkan akan menyuburkannya.

Saya senang bukan main saat Prabowo menyatakan akan menghapus kredit macet para nelayan, petani, dan UMKM. Namun, segera saja kegembiraan saya lenyap tatkala Prabowo akan meningkatkan pajak penghasilan atau pajak konsumsi menjadi 12 persen. Kebijakan ini berdampak besar pada kelompok menengah yang daya belinya merosot belakangan ini. Dari sini muncul anekdot: Prabowo memajaki ayah anak sekolah untuk memberi makan pada mereka.

Prabowo nampak sebagai tokoh berkarakter impulsive. Ia mengambil kebijakan berdasarkan dorongan hati, bukan didasari strategi yang matang. Dus, kebijakan-kebijakannya berpotensi kontroversial. Sementara itu, hal-hal besar yang ada di depan mata dan merupakan kebutuhan politik tidak ia lakukan. Pasalnya, hal-hal tersebut bertali-temali dengan kepentingan keluarga Mulyono dan oligarki.

Ibarat orang penyakitan, pemerintahan Prabowo berisi berbagai macam virus berbahaya  yang menggerogoti kesehatan bangsa dan negara. Seharusnya tak usah takut pada oligarki yang dihadirkan Mulyono sebagai pihak yang akan meruntuhkan pemerintahan Prabowo kalau kepentingan mereka diganggu. Patahkan leher para menteri Mulyono yang mengidap penyakit korupsi.

Mustahil menteri, kepala badan,  dan utusan yang sudah kecanduan korupsi dan licik akan bertobat saat mereka diberi kekuasaan di tempat basah.  Kehadiran mereka merupakan benih pembusukan negara dan beban bagi pemerintah, yang memastikan pemerintahan Prabowo akan dicatat sebagai pemeintahan terburuk sepanjang sejarah Indonesia. Tapi, ah, sudahlah. Percuma kita bicara seperti ini.

Prabowo, yang jiwanya telah dikuasai Mulyono, tak akan mendengarnya sampai ayam tumbuh gigi. Kepatuhan Prabowo kepada Mulyono bersifat mutlak. Itu terlihat ketika lima lukisan Yos Suprapto yang mengkritik Mulyono tak diberi izin untuk dipamerkan. Bukan main Mulyono! Saat tak lagi di Istana pun ia masih mengendalikan seorang presiden RI yang kekuasaannya sangat besar. Seorang jenderal dari keluarga darah biru di bidang keilmuan dan patriotisme.

Tangsel, 23 Desember 2024