Gema Cita Desak Pj Gubernur Teguh Setyabudi Segera Evaluasi Kinerja Plt Kadis SDA DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum
JAKARTASATU.COM– Ketua Umum Gerakan Masyarakat Cinta Jakarta (GEMA CITA), Hilman Firmansyah mendesak segera Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi untuk mengevaluasi kinerja Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum yang dinilai buruk dalam menanggulangi banjir selama ini, dimana lambannya melakukan pembangunan dan pengerukan waduk, situ, embung, dan empang sehingga banjir di Jakarta kerap terjadi sepanjang tahun 2023 hingga akhir Desember 2024. Disampaikan rilis tertulis Ketum Gema Cita, Hilman Firmansyah kepada wartawan pada Selasa, (24/12/2024).
Menurut Hilman pada tahun 2024, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya berencana membangun 12 waduk, situ, embung, dan empang dibawah tanggung Jawab SDA DKI Jakarta belum terealisasi.
“Anggaran biaya pemeliharaan sumur resapan di setiap Suku Dinas SDA banyak dihambur-hamburkan,” ungkap Hilman.
“Dinas SDA selama ini lamban dalam melakukan tugas menyelenggarakan urusan di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang, termasuk sub urusan sumber daya air, air minum, air limbah, drainase, energi, dan sumber daya mineral,” lanjut Hilman.
“Kinerja Plt Kadis SDA DKI Jakarta yang sudah di perpanjang hingga empat kali ini tidak ada kemajuan yang berarti,” tegas Hilman.
Pembangunan tanggul laut National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara baru tercapai hanya 100 meter dan itupun masih berupa pondasi.
“Mirisnya NCICD dibuat tanggul yang tidak ada penduduknya terlebih dahulu atau yang tidak sulit, sedangkan lokasi yang banyak penduduknya malahan di bangun tanggul belakangan,” jelas Hilman.
Sementara banyak lokasi pembebasan lahan yang hingga saat ini belum juga dilaksanakan.
“Pembebasan lahan sepanjang sungai Ciliwung, Waduk dan lain-lainnya masih bermasalah, padahal warga sampai pinjam uang hanya untuk membayar pajak PBB, Tetapi setelah warga bayar pajaknya sampai saat ini tanah mereka belum juga di bebaskan,” papar Hilman.
Sementara diwilayah Jakarta Utara sudah terbangun Pompa-pompa yang memiliki kapasitas besar dengan menggunakan anggaran hingga mencapai Rp 1 Triliun hingga saat ini pada kenyataannya Kawasan Kelapa Gading dan sekitarnya masih tetap Banjir.
“Ditambah lagi, soal banjir rob tahun ini yang tidak tertangani dengan serius sehingga menyebabkan kerugian bagi warga yang terdampak banjir rob di Muara Angke, Jakarta Utara terjadi sejak Jumat, (13/12/2024) hingga Jumat, (20/12/2024) dengan ketinggian mulai dari 25 sentimeter hingga Satu meter,” terangnya.
Untuk diketahui, Muara Angke menjadi salah satu kawasan yang rentan mengalami banjir rob. Fenomena banjir rob di Muara Angke bukan terjadi untuk pertama kalinya.
“Oleh sebab itu kami mendesak Pemprov DKI Jakarta agar pembangunan tanggul pantai bisa segera dirampungkan,” pungkas Hilman. (Yoss)