EDITORIAL JAKARTASATU.COM: UANG PALSU
WOW….!!! Kasus Uang Palsu terjadi di UIN Makassar dan ada Perpustakaan UIN Alauddin. Ini kasus uang palsu terungkap, salah satunya soal pembuatan uang palsu di UIN Makassar. Polisi mengugkap sindikat pembuatan uang palsu di UIN Alauddin Makassar Yudhiawan sudah dimulai sejak 2010 silam.
Lama juga jika dari tahun 2010 maka, ini aneh kemana sajabaru terungkap? Kini polisi telah menetapkan 17 tersangka sindikat pembuatan dan pengedaran uang palsu di lingkungan UIN Makassar, Sulawesi Selatan itu.
Barang bukti senilai ratusan triliun rupiah. Gila juga sindikat yang disebut dilakoni oleh kepala perpustakaan kampus ini jelas dampak buruk sangat kuat, bukan sekadar bagi kampus.
Dampak buruk dari peredaran uang palsu bagi masyarakat dipastikan Kepala Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, berinisial AI, memiliki peran sentral dalam operasi sindikat uang palsu itu. AI disebut menyediakan ‘tempat aman’ untuk memproduksi uang, surat berharga negara (SBN) hingga sertifikat deposit BI yang nilainya mencapai ratusan triliunan rupiah. “Perannya berbeda-beda, tapi peran sentralnya di AI dan juga saudara MS. Kemudian ada ASS tapi saya sengaja tidak sebutkan [sebagai tersangka] karena belum memiliki kekuatan hukum yang tetap,” kata Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono dalam konferensi pers di Polres Gowa, Kamis (19/12).
ASS yang bekerja sebagai pengusaha disebut sempat ingin maju dalam Pilkada Sulsel 2024 lalu. Walaupun disebut memiliki peran penting, status ASS masih belum jelas, baik jadi tersangka maupun daftar pencarian orang (DPO).
Badan Eksekutif Mahasiswa UIN Alauddin menduga ada keterlibatan pihak lain di kampus dan mendesak rektor untuk mengundurkan diri. Namun, Rektor UIN Alauddin, Hamdan Juhannis enggan mengomentari hal tersebut itu.
Mengapa Ada Uang Palsu?
Uang palsu muncul karena keuntungan besar yang dapat diperoleh dengan meniru alat pembayaran resmi. Tujuan pelaku biasanya faktor Ekonomi: Mengedarkan uang palsu untuk keuntungan finansial. Secara Politis ini akan merusak stabilitas ekonomi suatu negara. Kriminal tinggi adalah bagian dari kegiatan kejahatan terorganisir untuk mendanai aktivitas lain bisa jadi untuk Pilkada lalu atau perdagangan narkoba, dan lainnya. Tentu kita harus berharap pada penegak hukum harus mengungkapnya.
Saat ini kasus ini, pelaku yang terlibat dalam jaringan uang palsu ditemukan tewas? Apa yang membuat hal ini bisa terjadi oleh beberapa faktor apa karena menutupi jejak, ada kekhawatiran pelaku dapat membocorkan informasi jaringan di balik uang palsu. Konflik internal dalam jaringan kejahatan. Kejadian yang lebih aneh lagi ternyata ini sudah dilakukan sejak 2010 bukan waktu yang singkat. Dua presiden, Zaman SBY dan 10 tahun Presiden Joko Widodo dan terungkap dizaman Prabowo
Biasanya, operasi besar ini melibatkan jaringan internasional atau sindikat kriminal yang umumnya menggunakan teknologi canggih untuk memalsukan uang. Memiliki akses pada sistem distribusi, seperti jaringan perbankan atau pasar gelap. Apa ada keterlibatan pihak internal (oknum) dalam institusi resmi?
Bank sentral (BI) –yang sedang dilanda kasus CSR– harusnya memperbarui sistem keamanan uang kertas, seperti tanda hologram, atau tinta khusus. Mengenali ciri uang asli untuk mengurangi peredaran uang palsu. Penegak hukum harus membongkar jaringan hingga ke tingkat tertinggi.
Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan, pihak yang paling dirugikan oleh uang palsu adalah pengusaha kecil dan menengah.
Akibat semua itu yang jelas terkait dengan kejahatan terorganisir, kepentingan ekonomi, dan dinamika sosial adalah bahwa kita atau pemerintah harus waspada.***