JAKARTASATU- Banyaknya partai yang mendukung terdakwa penoda agama Islam, Ahok dinilai akan tidak akan rela apabila mantan Bupati tersebut kalah di dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.
“Terkait dengan Pilgub DKI, semua tahu bahwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), adalah Cagub yang di dukung Partai Penguasa dan Koalisi nya. PDIP, Golkar, Nasdem, Hanura, PKB dan PPP. Tentu nya, penguasa tidak mau kehilangan muka jika jago nya kalah dalam pertarungan di Pemilihan Gubernur 2 hari lagi. Maka berbagai upaya di lakukan terutama, PDIP sebagai pimpinan Koalisi Partai Penguasa mau lakukan apa saja untuk menangkan calon nya,” demikian analisis pengamat politik, Muslim Arbi, melalui siaran persnya yang didapat redaksi jakartasatu.com.
Ahok yang sedang tersandung persoalan hukum juga nampak tidak akan diterima begitu saja jika keingianan partai pendukung memenangkannya.
“Karena, penegakkan Hukum adalah sebuah ketegasan tanpa kompromi dan konsisten tanpa pandang bulu demi tegak nya keadilan bukan. Di sini terlihat hukum lemah dan rusak di bawah kepentingan politik kekuasaan, bukan?
Terutama Masyarakat Ibu Kota, tentunya tidak menghendaki seorang terdakwa terpilih sebagai Gubernur yang di hormati dan di hargai. Dan tersebar kabar jutaan massa Umat yang dahulu turun ke jalan dalam Aksi Bela Islam, akan Datang Kembali ke Ibu Kota pada 19 April, lusa untuk kawal Pilgub DKI.”
Menurut Arbi, publik kedepannya kan menuntut keadilan akan memandang upaya mati-matian itu sebagai proses merusak Demokrasi, penegakkan Hukum dan menciderai rasa Keadilan Masyarakat.
“Karena jutaan massa Umat yang turun ke jalan2 Ibu Kota menuntut keadilan di berlakukan kepada Terdakwa Penista Agama, Ahok adalah desakan sebuah kesadaran tanpa ada tekanan dan paksaan.” | RI