JAKARTASATU – Direktur Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menduga bahwa ada bau busuk  dalam tender yang terlalu mahal dalam proyek Jasa Keamanan di Kemenkoinfo

“Kementerian komunikasi dan informasi mempunyai proyek pemborosan setiap tahun. proyek ini bernama “pekerjaan Jasa keamanan kementerian komunikasi dan informasi”. Disebut pemborosan lantaran realisasi proyek ini pertahun, selalu bertambah nilai alokasi dan realisasi anggarannya,” jelas Uchok dalam laman POROSNEWS.com, Jumat, 12 Mei 2017.

Hal ini bisa dibuktikan pada tahun 2015, nilai proyek ini sebesar Rp.2.6 milyar. Dan, pada tahun 2016, nilai proyeknya menjadi Rp.3.7 miliar. Artinya, ada kenaikan nilai proyek dari tahun 2015 ke tahun 2016 sebesar Rp.1.1 miliar.

“Selanjut, nilai proyek pada tahun 2017, mengalami kenaikan yang dahsyat juga, menjadi sebesar Rp.4.4 miliar. Memang kenaikan proyek ini dari tahun 2016 Ke tahun 2017, nilainya hanya sebesar Rp.669.8 juta Saja. tapi kenaikan ini, bukan hanya boros tapi sangat janggal,” beber Uchok.

Menuruk Uchok selain ditemukan pemborosan anggaran atas proyek ini, kami dari CBA menemukan kejanggalan atas lelang proyek ini. Dimana Total proyek jasa keamanan ini mulai dari tahun 2015, 2016, dan 2017 sebesar Rp.10.9 miliar.

“Dari jumlah total Rp.10.9 miliar ini, ditemukan potensi kerugian negara sebesar Rp.876.9 juta yang bisa dijadikan dasar aparat hukum seperti KPK, Kejaksaan Agung untuk membuka penyelidiki atas kasus Jasa Keamanan di kemenkoinfo,” katanya.

Masih kata Uchok dimana, Alasan timbulnya potensi kerugian negara dalam proyek jasa keamanan adalah dipilihnya perusahan perusahaan yang menawarkan harga penawaran yang sangat tinggi, dan mengabaikan harga penawaran yang paling murah.

“CBA meminta kepada KPK dan Kejaksaan untuk melakukan pemanggilan kepada Menteri Komunikasi dan Informasi Rudi Antara, dan juga Sekretaris jenderal kementerian komunikasi dan informasi, agar semua yang bau busuk di Kominfo intu terkuak,”tutupnya. | AT/PRS