JAKARTASATU – Judul KABAR BTP & MEMAKNAI “TAK AMAN” adalah dua status aktivis senior Paskah Irianto, kami menyitirnya karena menarik. Silakan disimak karena sangat ini memberikan warna lain:
KABAR AHOK = KABAR BTP
Piturut Noor Rachmad, Jampidum kejaksaan Jakut bahwa 22 juni 2017 ini ahok sudah ditetapkan masuk penjara selama 2 tahun, tapi belum dipastikan di lapas mana.
Jika Lapas Cipinang dianggap tak aman, maka Rutan Mako Brimob Kelapa Dua akan menjadi pilihan buat Ahok.
Hello Menkumham, tolong jelaskan kenapa Lapas Cipinang tak aman?
Apakah program pembinaan dibawah kepemimpinan Anda dibilang gagal?
Bagaimana mungkin Anda bisa menerapkan keadilan itu berlaku buat semuanya, jika Ahok tak diberi kesempatan mendapatkan remisi apalagi bebas bersyarat yang merupakan haknya.
Hak itu hanya didapat jika terpidana mengikuti program pembinaan di LAPAS, bukan di RUTAN.
Maaf Pak Menteri, sekadar mengingatkan saja, sedikitpun tak bermaksud mencampuri maksud hatimu..
Ada Hastag #LOVEAHOK diakhir kalimat status Paskah Irianto yang yang diposting di FB 12 jam lalu dan dalam dua jam lalu Paskah menulis kembali dengan judul dibawah ini silakan simak.
MEMAKNAI “TAK AMAN”
Sekilas membaca kata ‘tak aman’ maka persepsi kita adalah ancaman jiwa. Rasa takut kemudian menghantui.
Seperti kalimat ini: “jangan lewat jalan itu, tak aman lho..” Lalu, apa yg ada dibenak kita saat itu. Tentunya kita takut akan nyawa terancam to..
Jika mau meluangkan waktu, maka pertanyaannya bisa sedikit panjang.
“Lho, apa yang sering terjadi? ”
“Dimana aparat keamanan? ”
“Sudah brapa lama tak aman seperti ini?”
“Dimana kesejahteraan? ”
Dan, berbagai pertanyaan terus mengalir dibenak kita.
Tetapi, apakah menjadi pantas pertanyaan diatas jika lokasi ‘tak aman’ itu tertuju pada LAPAS (lembaga pemasyarakatan).
LAPAS adalah tempat terprogram secara detail, agar tujuannya tercapai. Yaitu: “mencetak manusia yang menyesal akan perbuatan masa lalunya dan berubah menjadi berahlak baik, cinta pada keluarga, cinta pada sesama manusia, cinta kepada bangsa dan negaranya”
LAPAS dihuni oleh banyak manusia yang berstatus narapidana (napi) dan selanjutnya disebut WARGA BINAAN (WB)
So pasti, agar program ini berjalan mulus maka kewibawaan lembaga ini perlu dibangun dan dijaga. Semua petugasnya harus memberikan suri tauladan serta rasa aman dan nyaman terhadap WB.
Melalui keputusan DPRRI, anggaran lapas tak ketinggalan disiapkan.
Wow, luar biasa sempurna…
Hasilnya, mereka yang sudah menjalani program ini terbukti kembali baik di masyarakat.
Sungguh, tak pantaslah jika LAPAS masih disebut tak aman seperti ilustrasi ‘jalan itu’?
Jika masih ada yang bilang LAPAS TAK AMAN, aku tak tahu apa maksudnya, jangan tanya sama aku ya..
Mantap tulisannya dan ini kami rasa tulisan cerdas dan kritis. Salut | ATA/JKST