Pahami, Jangan Sampai Salah, & Dipelintir, Alumni 212 Tidak Bela Politik Hary Tanoe
JAKARTASATU– Presidium Alumni 212 menegaskan tidak membela Hary Tanoe atas perpolitikannya. Pembelaan tersebut lalu dibawa ke Komnas HAM menurut Ansufri Idrus Sambo murni karena sama-sama dizalimi oleh rezim.
Berikut jawaban Ustad Sambo soal dugaan kriminalisasi ke Hary Tanoe di Komnas HAM, Jum’at (14/07/2017):
“Kita tidak mendukung HT atau berurusan dengan politik dia. Termasuk pendapat politik dia. Kita hanya menyampaikan pengaduan bahwa dia termasuk orang yang ikut dikriminalisasi. Jadi sebagai alumni 212, kami merasa siapapun yang dizalimi berkaitan dengan Ahok kami anggap itu harus kita bela.
Karena orang dan ada yang berpesan kepada kami dengan mengatakan: ‘Kok yang dibela hanya orang-orang Islam saja, kok yang terzalimi lain dengan kaitan dengan ini tidak dibela.’ Makanya kami sampaikan pembelaan untuk dia melalui pengaduan ke Komnas HAM. Mudah-mudahan juga nanti Komnas HAM bisa berikan rekomendasi ini bagian dari kriminalisasi.
Jadi ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan dukungan politik. Tidak ada hubungannya dukungan apapun yang dia lakukan. Ini berbeda. Tolong pahami.
Jangan sampai salah. Saya tidak mau nanti dikatakan: ‘Kok ustad Sambo belain poilitiknya?’ Tentunya tidak. Tidak bela urusan politiknya. Kami bela kezaliman oleh rezim. Kepada beliau.
Saya melihat hal itu bagian dari dendam politik, termasuk ulama-ulama juga kan karena dendam politik, juga aktivis yang sudah menjatuhkan Ahok, mengalahkan Ahok, dan memenjarakan Ahok, ini kan punya dendam penguasa kita ini. Karena kita tahu di balik Ahok ini ada penguasa.
Jadi orang-orang yang berkaitan dengan kekalahan Ahok dikriminalisasi semua, termasuk HT. Sekali lagi tolong jangan dipelintir, ini tidak ada kaitanya dengan politik beliau. Walau beda pandangan politik dan dia dizalimi, maka kami berikan bantuan pengaduan ke Komnas HAM. Dan mudah-mudahan Komnas HAM memprosesnya. Demikian.” RI