JAKARTASATU– Di hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-72, rakyat, khususnya yang berbeda keyakinan dengan umat Islam agar tidak melulu seperti mengajarkan arti, makna, atau perilaku toleransi antar sesama. Sebab umat Islam menurut Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI), KH. Athian Ali M. Dai sudah sempurna akan pengetahuan itu.
“Janganlah mengajari umat Islam itu toleransi. Islam itu ajaran yang sudah sempurna untuk bersikap toleransi antar suku, juga golongan. Kitapun kan tidak pernah mengganggu,” ujar Athian , Kamis (17/8/2017) dalam acara Syiar Persatuan Mengisi Kemerdekaan dengan Al-Qur’an, di Bandung, Jawa Barat.
Dalam ajaran, Athian menyebut bahkan Allah SWT juga telah memberikan kebebasan kepada siapapun, termasuk ke umat lain. “Allah pun telah memberikan kebebasan kepada kita.
“Rasul juga ajarkan kita kepada umatnya agar tidak memaksa umat lain masuk ke dalam agama Islam. Hal ini pula yang diakui oleh dunia internasional kepada Indonesia. Pun di Vatikan sendiri,” katanya lagi.
Sehingga menurutnya tidakla benar apabila ada segerombolan oknum yang menghunus bahwa umat Islam itu intoleran. “Tidak mungkin seorang muslim itu bersikap intoleran kepada agama atau suku manapun.
Dan Islam juga tidak diperbolehkan mempermasalahkan fisik (baca: kulit) dan golongannya. Lalu, ke mana alamat fitnah intoleran dan anti Bhinneka itu? tanyanya.
Sikap intoleran menurut Athian hanya dapat diterapkan apabila ada sebua kasus, katakanlah narkoba dan juga mencaci kesucian agama lain. “Dan di sini, itu masuk ke dalam hukum pidana.
“Mari kita isi di HUT RI ke-72 ini dengan selalu menghimbau agar menjaga keutuhan serta menjaganya. Itu harga mati untuk kita. Kita juga saling menghormati keyakinan dan agama orang lain. Semoga tidak ada lagi pihak-pihak yang menista kesucian agama lain,” tutupnya. RI