JAKARTASATU – Garda terdepan dalam pengendalian internet di Indonesia adalah universitas yang ada di Indonesia. Pengendalian, ini agar tidak terjadinya penyampaian informasi buruk dikalangan masyarakat.
Bukan hanya Indonesia saja yang tidak bisa mengendalikan media sosialnya, tetapi berbagai negara selain Indonesia mempunyai permasalahan yang sama, mereka tidak bisa memfilter penumpukan informasi yang beredar di media sosial yang dapat mengendalikan pola pikir masyarakat Indonesia.
Demikian disampaikan Jokowi dalam Dies Natalis Unpad Bandung ke 60, Senin 11 September 2017. Menurutnya, media sosial merupakan sebuah pengendali politik secara internasional, nasional dan daerah, oleh karena itu masyarakat Indonesia yang sudah melek tekhnologi saat ini harus bisa membedakan mana berita–berita yang buruk dan tidak buruk.
“Internet tidak hanya sebagai pengendali politik saja, tetapi juga berguna sebagai pembayaran berbasis tekhnologi, sekarang saja sate bisa dipesan di media online, saya pesen pake gofood semenit datang,” ujarnya.
140 juta pengguna internet di Indonesia bukan hak yang sedikit, lalu lintas jejaring sosial tidak mudah untuk di kontrol oleh karena itu perlu pengontrolan dari berbagai pihak agar penggunaan media sosial lebih ke arah yang positif.
Lebih jauh Jokowi menyampaikan, Keterbukaan media sosial harus didukung dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.
“Oleh karena itu Universitas di Indonesia harus bisa menghasilkan dan menyiapkan lulusan-lulusan yang bisa mengontrol media sosial, dan juga meningkatkan etos kerja agar media sosial dapat terkontrol dengan baik,”tandasnya | ILHAMDI/jbs