Setya Novanto Ketua Umum Partai Golkar

JAKARTASATU – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengaku mengamati setiap perkembangan kasus yang melibatkan Ketua DPR Setya Novanto di KPK terkait kasus E-KTP.

Menurut pengamatan Fahri Hamzah, KPK agak bingung dalam memperlakukan Ketua Umum Partai Golkar itu meski sudah menetapkannya sebagai tersangka.

“Reaksi KPK ke Novanto agak banyak yang unik ya. Dicekal 6 bulan, nggak diapa-apain. Jadi tersangka nggak diapa-apain juga. Begitu praperadilan, panik, bentuk tim dokter,” ujar Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (18/9/2017).

Fahri Hamzah bahkan menyebut KPK dinilai sedikit ngeper alias takut melawan Setnov.

Jangan-jangan hebat kawan itu, gitu loh. KPK agak ngeper juga lihat Novanto, takut kalah, ya nggak tahu lah,” imbuh Fahri.

Fahri mengibaratkan penyelidikan yang dilakukan KPK terhadap Novanto seperti pertarungan silat kelas dunia. Fahri mengaku tak tahu apa yang terjadi sehingga KPK terbilang lama menangani Novanto.

“Itu kan persilatan orang-orang hebat di atas. Kita ini apalah, rakyat biasa,” tutur Fahri.

Menyinggung soal surat Setya Novanto ke KPK yang meminta penundaan pemeriksaan sebagai tersangka hingga praperadilan selesai,  Fahri mengatakan, seharusnya Setnov tak usah khawatir sehingga mesti menyurati KPK.

Sementara mengenai  langkah KPK yang membentuk Tim dokter untuk memeriksa kesehatan Setnov, Fahri justru menilai bahwa pimpinannya di DPR itu hebat sehingga memaska KPK memberikan perlakukan yang berbeda dengan yang lain.

“Tapi begitu, ini, saya lihat membentuk tim dokter segala macam, mungkin memang Novanto ini hebat ya jangan-jangan, saya nggak tahu juga. Kita lihat aja,” ujar Fahri.

Seperti diketahui, Setya Novanto beberpa kali mangkir dari panggilan KPK untuk diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi megaproyek E-KTP.

Alih-alih datang memenuhi panggilan KPK, Setya Novanto malah dirawat di Rumah Sakit karena alasan kesehatannya. |die/JAKSAT