JAKARTASATU.COM – Hingga kini Partai Demokrat (PD) belum juga menentukan sikap terkait langkah politik apa yang bakal ditempuh oleh partai politik besutan Jenderal Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut dalam menghadapi pelaksanaan pemilu presiden (pilpres) yang sudah semakin dekat.
Menanggapi hal tersebut salah seorang Bapak Reformasi yang juga Ketua Majelis Pertimbangan Partai DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengatakan partai Demokrat saat ini tengah mengalami kegalauan luar biasa, lantaran perolehan suara yang menurun drastis dalam pemilu legislatif (pileg) tahun ini.
“Juga sebagai partai penguasa itu menjadi syok, menjadi terkejut. Kekalahan itu sangat dahsyat. Sehingga untuk siuman kembali, untuk recovery, untuk pemulihan dari keterkejutan itu perlu waktu,” kata Amien di Jakarta, Selasa (20/5).
Lebih lanjut mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI itu menambahkan, sikap partai Demokrat dalam menghadapi pilpres bisa dipastikan netral, alias tidak memihak kepada salah satu pasangan capres-cawapres tertentu.
“Tapi tidak Golput. Kemudian, dengan menyatakan mudah-mudahan dengan capaian saya (SBY) itu dilanjutkan. Itu artinya bukan ke arah pak Jokowi. Ya tentunya itu untuk mereka yang selama ini berhimpun beserta Demokrat. Karena ada PKS, PAN, Golkar, PPP. Jadi itu yang harus melanjutkan. Saya kira matimatikanya sederhana bisa diketahui,” tutupnya.
Seperti diketahui dua pasang capres-cawapres sudah mendaftarkan diri sebagai peserta pemilu ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-Kalla) mendaftarkan diri ke KPU pada Senin (19/5) lalu. Pasangan tersebut diusung oleh empat partai politik, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai NasDem, Partai Hanura, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sedangkan pada hari ini, Selasa (20/5), pasangan Prabowo Subianto secara resmi mendaftarkan diri ke kantor KPU. Pasangan Prabowo-Hatta diusung oleh lima partai politik pendukung yaitu, Parrtai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Golkar.
Hingga kini hanya Partai Demokrat saja yang belum menentukan sikap politiknya. Peluang untuk membentuk poros ketiga juga sudah tertutup, sebab semua partai politik yang lolos ambang batas minimal parlemen sudah menentukan sikap politiknya. (TR/JKS).