JAKARTASATU.COM – Presiden Konfederasi Sarekat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengecam keras rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal 4.900 buruh rokok PT. HM. Sampoerna per tanggal 31 Mei mendatang.
Menurut Iqbal, meskipun PT. HM. Sampoerna sudah jatuh dalam genggaman asing, namun perusahaan tersebut harus turut bertanggungjawab dan membatalkan rencana PHK massal ribuan buruh rokok tersebut.
“Sebab, PT. HM. Sampoerna sudah beroperasi selama puluhan tahun dan meraup keuntungan besar. Atas dasar itulah, pihak manajemen perusahaan harus bertanggungjawab dan membatalkan rencana PHK ribuan buruh,” kata Iqbal melalui keterangan pers yang diterima Jakartasatu.com, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Iqbal mencium ada aroma tidak beres atasu rencama perumahan ribuan pekerja rokok tersebut. Ia menduga ada konsensus terselubung antara pemilik perusahaan lama dengan PT. Philip Morrins yang juga perusahaan asing asal negeri Paman Sam.
Iqbal juga menyerukan kepada pemerintah buntuk bertindak tegas dan melindungi hak-hak pekerja. Selain itu pihak perusahaan yang diwakili manajemen juga harus menggelar dialog dengan ribuan buruh guna mencari solusi terbaik dari problematika tersebut.
“Jika PHK tetap dilakukan, maka atas nama solidaritas KSPI siap menggelar aksi solidaritas besar-besaran menolak aksi PHK tersebut dan melakukan kampanye besar untukn menolak perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia,” tutupnya. (JKS/MARCOPOLO).