Foto : ISTIMEWA
Foto : ISTIMEWA
Foto : ISTIMEWA

JAKARTASATU.COM – Analis politik Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mendesak kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk melakukan investigasi sekaligus melakukan penyelidikan terkait adanya dugaan oknum Bantuan Bintara Desa (Babinsa) yang mengarahkan warga untuk memilih pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam pemilu presiden (pilpres) pada tanggal 9 Juli mendatang.

“Kegiatan seperti ini seperti membenarkan pernyataan SBY dua hari lalu akan info tentang adanya sikap anggota TNI yang tidak netral. Jika kegiatan ini tidak ditangani dengan cepat maka akan meluas. Dalam hal inilah respon dan kepedulian Bawaslu ditantang,” kata Ray melalui keterangan tertulis yang diterima Jakartasatu.com, Kamis (5/6).

Lebih lanjut Ray menjelaskan pengerahan pilihan pemilih oleh aparat merupakan pelanggaran serius. Selain menandakan sikap tidak netral aparat, tindakan yang dilakukan aparat juga berpotensi untuk mengintimidasi pemilih. Dan hal tersebut merupakan kejahatan serius dalam pemilu.

“Karena itu Bawaslu jangan hanya menunggu, jika mereka peduli semestinya langsung melakukan investigasi dan membawa pelakunya  ke aparat penegak hukum. Bawaslu jangan hanya menjadi lembaga yang sibuk mengawasi hal-hal sepele, tapi malah luput mengawasi prinsip-prinsip pemilu yang jujur, adil dan bebas,” tutup Ray.

Diberitakan sebelumnya seorang petugas yang mengaku  babinsa mendatangi seorang warga di bilangan Jakarta. Oknum babinsa tersebut mengaku hendak melakukan perabikan atas Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pemilu Presiden. Namun yang terjadi oknum Babinsa tersebut mengarahkan warga untuk mendukung dan memilih pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam pilpres 2014. (MAR/JKS).