JAKARTASATU.com – Ketua Progres 98 Faizal Assegaf mengaku terus menjalin komunikasi intens dengan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Dalam keterangan pers kepada redaksi, Jumat (7/11), Faizal mengatakan salah satu tujuan utama komunikasi intens tersebut adalah untuk mencari solusi atas polemik posisi Gubernur DKI Jakarta.
“Rekonsiliasi dimaksud dapat dijadikan momentum bagi kedua partai utk memfasilitasi komunikasi antar Ketum DPIP Megawati Soekarnoputri dan tokoh sentral Gerindra Prabowo Subianto. Sehingga persoalan calon Gubnernur dan Wkl Gubernur dipastikan berjalan mulus tanpa meninggalkan konflik krusial dan berkelanjutan,” kata Faizal menegaskan.
Sebagaimana diketahui, kekosongan kursi Gubernur DKI telah menjadi arena pertentangan politik serius. Begitu kuat arus perlawanan kelompok masyarakat yang secara sporadis menolak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok utk menggantikan Jokowi.
Ahok dinilai bermental preman, gencar menyebarkan hasutan dan adu-domba, baik antar partai maupun elemen masyarakat serta telah memanfaatkan Pemprov DKI sebagai sarana operasi politik terselubung.
“Tegasnya, Ahok telah menjadi sumber kekacauan yang semakin berpotensi menimbulkan gejolak di masyarakat,” tambah Faizal menegaskan.
Fakta bobroknya perilaku Ahok harus diakhiri. Warga Jakarta mengharapkan PDIP – Gerindra sebagai partai pemenang Pilkada DKI dapat bersatu dan mengajukan nama calon Gubernur – Wkl Gubernur yang bisa mengayomi semua pihak.
Terkait dengan harapan itu, maka desakan Ahok yang begitu ambisius untuk mempercepat jadwal pelantikan dirinya sebagai Gubernur harus dipatahkan. Mengingat, tindakan tergesa-gesa oleh DPRD akan berakibat fatal.
“Proses pergantian Gubernur diundur, selain menunggu fatwah MA, juga disisi lain perlu mendorong rekonsiliasi, baik antar PDIP dan Gerindra maupun lintas kolisi KIH dan KMP di DPRD. Alhamdulillah, proses ke jalan itu mulai mengkristal dan menjadi pijakan untuk mengakhiri konflik,” demikian Faizal. (Jks/Marcopolo)