JAKARTASATU.com – Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ribka Tjiptaning Ploretaliat berharap dalam pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak ada rakyat sakit yang ditolak oleh rumah sakit.
Sebagai langkah awal untuk mewujudkan layanan kesehatan masyarakat yang optimal, maka Kementrian Kesehatan (Kemenkes) harus menjalankan ide revolusi mental Presiden Joko Widodo.
“Saya berharap tidak adalagi mendengar ada masyarakat yang ditolak untuk berobat di rumah sakit,” ujar Ripka di kantor DPP PDI-P, Sabtu (15/11).
Ketua DPP PDIP bidang Kesejahteraan rakyat (Kesra) ini menambahkan, untuk menjalankan revolusi mental khususnya dibidang kesehatan, dia mendesak kepada menteri kesehatan agar bisa segera mengeluarkan berbagai ide dan program kerja dari isi kepalanya. Sebab sejak didaulatnya menteri kesehatan dalam kabinet kerja, Ripka mengaku sampai saat ini dirinya belum mendapatkan informasi terkait program dan agenda kerja.
“Saya enggak tau apa isi kepala menkes sekarang. Kita berharap menkes mau bersikap kritis, pokoknya rakyat bisa terlayani dari sisi kesehatan. Saya enggak mau lagi dengar rakyat masih ada penolakan atau dipersulit berobat,” tegas Ripka.
Lebih jauh Ripka menjelaskan, kedepan dirinya berharap ada penjelasan kongkrit kedepannya terhadap program kesehatan yang sudah dicanangkan oleh presiden Joko Widodo (Jokowi), khusunya terkait pelayanan kesehatan yang sudah diluncurkan melalui program “kartu sakti”.
“Tentunya pembantu-pembantu presiden harus mengerti soal revolusi mental. Termasuk soal pembagian-pembagian kartu itu bagaimana cara penggunaanya sama prosedurnya. Revolusi mental, seharusnya semua sudah berubah termasuk dalam dunia birokrasi di rumah sakit,” demikian Ribka. (IB/Bahaudin Marcopolo)