Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), Masinton Pasaribu mengatakan, calon petahana gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mencoba membawa pepesan kosong sebagai alat bargaining kepada PDI Perjuangan.

Pepesan kosong itu adalah klaim 1 juta KTP yang telah dikumpulkan oleh Ahok dengan relawannya.

“Jangan bawa ‘pepesan kosong’ ‎sebagai alat untuk membargainingagar diusung dari PDI Perjuangan sebagai calon gubernur DKI Jakarta,” kata Masinton di Jakarta, Senin (18/07/2016).

Anggota DPR RI dari Jakarta itu menambahkan, bila Ahok benar-benar yakin dengan 1 juta KTP yang dikumpulkannya, maka tak perlu “merengek” minta dukungan dari partai politik, utamanya dari PDI Perjuangan.

“Kalau memang yakin, ya maju aja Ahok, gak perlu harus didukung PDI Perjuangan. Kan sudah ada 1 juta KTP,” kata Masinton.

“Jadi Ahok mau bawa ‘pepesan kosong’ ke PDI Perjuangan dengan mengklaim 1 juta KTP. PDI Perjuangan bukan partai baru,” tambah Masinton.

Anggota Komisi III DPR RI itu menambahkan, Ahok juga perlu belajar konsisten seperti sikap PDI Perjuangan yang tetap konsisten dalam memperjuangkan rakyat.

Selain itu, adapun syarat yang disiapkan PDI Perjuangan untuk calon gubernur, termasuk DKI Jakarta adalah diterima semua lapisan, tidak semena-mena dan harus bisa dikritik.

“Kita tidak tahu, apakah Ahok masuk kategori tersebut,” pungkas Masinton. -rmn