JAKARTASATU – Pengamat Hukum Politik dari Komnas RIM, Effendi Saman menyatakan bahwa Pemilukada DKI Jakarta 2017 dalam putara kedua sudah lupa akan hakekat makna yang sebenarnya. Ini dikarenakan faktor Oligarky kekuasaan saat ini dominan menguasai.
Demokratis menjadi lemah dan kekuatan hukum menjadi doabasikan. Pemilu DKI Jakarta ini lebih pada sebuah drama para kekuasaan yang mengeyampibkan hukum yang sebenarnya.
“Pilkada Jakarta akan terlihat pengabaian hukum. Kelak jika saja terjadi guguatyan dari kekecewaan yang kalah pun akan ada gugatan ke MK pastinya akan lupakan aspek-aspek hukum, dan bai akan bukti-bukti hukum,” ungkapnya dalam Peluncuran Tabloid JakartaSatu, Rabu (12/04/2017), di Rumah Kajoe Ampera Jakarta Selatan.
Menurut Effendi masyarakat kini telah terperdaya akibat oligarky yang kuat dan tidak ada ruang hukum yang berdiri tegak
“Oligarky yang kuat ini lebih sadis dari rejim orde baru. Saya prihatin atas kondisi hukum dan politik saat ini,” kuluh aktivis Prodem ini.
Masih kata Effendi  Pilkada Jakarta ini saya katakan bahwa terlalu dominannya Oligarky itu sehingga ada korporasi ikut serta mengintevendi kekuasaan yang sangat kuat dan berperan akti terhadap ketatanegaraaan.
“Ini sudah berbahayabagi kelangsungkan hukum politik dan politik hukum di negeri ini,”tutupnya. | KUS/JKST