JAKARTASATU – Presiden Joko Widodo dituduh ‘mengarang cerita soal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hebat
Seorang pengamat ekonomi Jake Van Der Kamp menyoroti pernyataan Presiden Joko Widodo dalam kolom opini bisnisnya di South China Morning Post (SCMP).
Pada edisi 1 Mei SCMP, Jake Van Der Kamp memberi judul opininya sangat menghentak. “Opinion : Sorry President Widodo, GDP Ranking are Economists’ Equivalent of Fake News.”
Si Jake mengutif ucapan Jokowi. “Indonesia’s economic growth is the third in the world after India and China,” said Indonesian President Joko Widodo.
Dengan nada yang menyeleneh, Jake menulis opininya dengan kalimat : Third in the world, is it? What world is that?
Pernyataannya tersebut seakan balik bertanya dari mana angka pertumbuhan ekonomi Indonesia berada nomor ketiga dunia tersebut.
Selanjutnya Pak Jake menguraikan pendapatnya. Dia menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di kisaran 5,02 persen itu hanya berada di urutan ke-13. Urutan tersebut pun bukan dunia tetapi di kawasan Asia.
Om Jake pun menjelaskan siapa saja negara yang masuk 12 besar dalam pertumbuhan ekonomi Asia tersebut. Dia menulis India 7,5 persen, Laos 7,4 persen , Myanmar 7,3 persen, Kamboja 7,2 persen, Bangladesh 7,1 persen, Filipina 6,2 persen, China 6,7 persen, Palau 5,5 persen, dan Timor Leste 5,5 persen.
Pak Jake mengatakan pernyataan yang bikin penasaran. “Don’t let the facts get in way of good story.”
Opini Tuan Jake tsb menuduh Kang Mas Jokowi telah ‘mengarang cerita soal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hebat’.