Novel Baswedan/Jawa Pos

JAKARTASATU– Putri Kanesia dari KontraS mengatakan bahwa apa yang dialami oleh penyidik senior KPK, Novel Baswedan, adanya ancaman dan sebagai bukanlah kali pertama yang terjadi. Ia mengatakan hal itu didapat Novel sejak lama.

Ia pun menyebut bahwa peristiwa yang dialami Novel atas dirinya kemudian menjadi korban penyiraman air keras tidak ada unsur ketidaksengajaan. Maka dari itu, Putri sepakat bahwa agar kasus ini ingin selesai maka harus segera dibentuknya Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).

“Peristiwa yang dialami oleh Novel sebagai saksi dan adanya upaya-upaya dan lain-lain seperti mencelakakannya itu bukan pertama kali terjadi. Jadi memang ini sesuatu bukan ketidaksengajaan, tapi sesuatu yang harus segera diungkap,” ia menyampaikannya di hadapan para awak media, Senin (28/08/2017), di Kelapa Gading, Jakarta.

Sebelumnya apa yang disampaikan oleh Putri senada dengan apa yang disampaikan oleh Dahnil Anzar Simanjuntak, bahwa kasus Novel harus diungkap melalui TGPF. Dan Dahnil beserta keluarga Novel menginginkan Joko Widodo mengabulkannya.

“Bagi saya ini harus diungkap dengan melalui Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). Menurut saya ini penting sekali untuk diungkap dengan melalui TGPF,” ujar Dahnil.

Pum menurut Putri, TGPF bagaikan kunci untuk mengungkap kasus yang sedang dialami oleh Novel serta keluarga besarnya. Sehingga apa-apa yang dirasa gelap untuk menyelesaikannya akan terang jika TGPF ini dibentuk.

“TGPF sendiri adalah kunci untuk mengungkapnya dan membuka kunci secara terang adanya fakta-fakta mengapa kemudian peristiwa ini terjadi,” tambahnya harap.

Di samping itu, perwakilan dari warga setempat Novel tinggal juga mengharapkan hal sama agar kasus yang dialami oleh Novel segera terungkap. “Pelaku serta seluruh orang yang merencanakan dan terlibat penyerangan tersebut segera bisa diungkap. Dan mas Novel segera mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya,” demikian kata Hasan.

Tidak hanya Hasan, warga lain yang mengenal Novel juga dikatakannya akan membantu kasus ini segera selesai. “Beliau itu kebanggan kami di sini. Tetapi kami tidak bisa melindungi beliau dari penyerangan tersebut.

Oleh karena itu, kami seluruh warga di sini sudah berkomitmen apa yang dibutuhkan beliau dan keluarga demi terungkapnya kasus ini, kami siap memberikan dengan lahir dan batin,” ia meyakinkan. RI