Acara Pembuka Palu Numoni II 2017

Barongsai dan Tarian pedang suku Kaili sebagai Acara Pembuka Palu Numoni II 2017 / Beng

Ditengah guyuran hujan yang tiada henti dari sore hingga malam, Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN) II dan Pekan Budaya Indonesia III tahun 2017 resmi dibuka oleh Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Hilmar Farid di Anjungan Nusantara Pantai Talise Teluk Palu, Jumat (22/9) malam. Pesta yang seharusnya berjalan pukul 19.00 WITA, molor ditengah guyuran hujan hingga sejam kemudian dilaksanakan.

Para penerima tamu berbusana khas Palu Sulteng/Beng

Penyelenggaraan hajat Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN) II dihadiri oleh beberapa pejabat daerah maupun pusat, hingga hadir pula pejabat kesultanan Pahang Malaysia didalam even berskala nasional tersebut. Perhelatan Palu Numoni 2017 ini digelar sepanjang 7,2 km di kawasan pesisir pantai Teluk Palu di Kelurahan Talise . Kegiatan yang juga melibatkan  Ikatan Pedagang Kreatif Lapangan (IPKL) dalam menjajakan hasil – hasil produksi UKM wilayah Palu dan sekitarnya. Mulai dari penganan khas rakyat Sulteng seperti dange,  lalampa dan makanan tradisional lainnya, hingga merchandise untuk oleh – oleh pengunjung atau wisatawan. 4 panggung pun didirikan disepanjang pantai Talise hingga anjungan Nusantara untuk menarik perhatian masyarakat dan wisatawan.

Walau dalam guyuran hujan, namun antusias masyarakat terhadap perhelatan ini cukuplah ramai. Terlihat mulai sore berbondong bondong masyarakat Palu menghadiri acara tersebut walau ditengah guyuran hujan yang tak henti-hentinya dari sore. Penyelenggaraan berlangsung meriah di awali dengan hadirnya  Drummer  Indonesia Gilang Ramadhan yang berkolaborasi dengan Group Sangu Patuju tampil sebagai pembuka. Disusul Tarian barongsai dan Tarian suku Kaili sebagai simbol beraneka ragamnya Budaya Indonesia yang hidup berdampingan di Sulawesi Tengah.

Ditengah acara budaya dan sambutan dalam pembukaan acara Festival Pesona Palu Nomoni ke dua, dihadirkan pula pesta kembang api yang dipersiapkan di tengah pantai Talise menambah gemerlap acara perhelatan dan indahnya pesisir pantai Palu. Hilmar Farid dalam sambutannya mewakili Mendikbud mengatakan, pihaknya sangat merespons baik dan menyambut gembira dua kegiatan berbarengan dengan Pekan Budaya Indonesia yang ke-3 berskala nasional tersebut.

Pesta kembang api ditengah acara pembukaan Palu Nomoni II

Dalam kata sambutan, Walikota Palu Drs. Hidayat, M.Si  menyatakan kegembiraannya dimana acara Pekan Budaya Indonesia ke 3 dapat terselenggara bersamaan di kota Palu. Di akuinya semua terlaksana  atas dorongan Kemendikbud dan usahanya, hingga  pelaksanaan kegiatan nasional yang harusnya diselenggarakan  dikota Solo dapat dialihkan ke Kota Palu dan disandingkan dengan FPPN ke II 2017. Tahun depan diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan wisata  sekaligus mendorong lajunya pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Sulawesi Tengah, tidak  hanya Kota Palu saja di selenggarakan tetapi kedepan juga seluruh kabupaten di Sulawesi Tengah dapat menyelenggarakan  dan  Kota Palu sebagai jantungnya.

Walikota Palu Drs. Hidayat, M.Si menerima Cindera Mata dari Sultang Pahang Malaysia dalam acara Pembukaan Palu Nomoni II – 2017 / Beng

Hidayat  mengatakan melalui kegiatan ini, semoga banyak  sisi positif yang dipetik, untuk memicu pertumbuhan ekonomi agar lebih menggeliat lagi dan semua ini dilakukan sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat Palu dan wilayah – wilayah lain di Sulawesi Tengah.

“ Saya berharap kegiatan ini benar-benar juga berdampak pada kami yang menjadi pelaku usaha kecil dan menengah untuk menopang usaha yang kami lakukan demi mencukupi kebutuhan hidup dan mensejahterakan keluarga.” Ujar Abdulrahman ketua IPKL (Ikatan Pedagang Kreatif Lapangan) kota palu yang terlibat langsung mengkoordinir 150 PKL untuk ikut serta dalam acara Palu Nomoni kedua ini.

Abdurahman ketua IPKL Kota Palu/Beng

Abdurahman yang akrab dipanggil Rahman (38 tahun), berharap FPPN II yang terselenggara meriah ini kedepan membawa angin segar pada usahanya serta teman-teman pedagang lainnya yang dikoordinir selama 3 tahun dan kini telah berjumlah 324 anggota terdaftar dalam organisasi IPKL dari 3000 perkiraan jumlah PKL yang ada di beberapa wilayah Sulteng. Pria asal  Banawa Kabupaten Donggala inipun berharap, usai gelar acara hajat yang rencananya akan ditutup Presiden RI Joko Widodo pada 27 September 2017. IPKL bisa menjadi mitra pemerintah daerah kota dan selanjutnya mendapat pembinaan yang lebih intensif agar UKM dan PKL dapat lebih menggeliat usahanya menopang sektor ekonomi pemerintah daerah kota Palu khususnya dan pemerintah provinsi Sulteng umumnya … Semoga . (Beng Aryanto)