Jakartasatu.com – Kegagalan suatu proses bisnis karena adanya suatu serangan siber dapat mengakibatkan terganggunya sejumlah aspek seperti kerahasiaan (confidentiality), keutuhan (integrity),ketersediaan (availability), keamanan (security), keandalan (reliability) dan ketahanan (resilience) atas pemanfaatan dan layanan infrastruktur teknologi.
Segala ancaman dan insiden yang terjadi inilah menyebabkan mutlak dibutuhkannya suatu system keamanan informasi untuk melindungi informasi dan infrastruktur yang sangat bernilai atau kritikal.
PT. Xynexis International bekerjasama dengan EC-Council melakukan sebuah kerjasama dalam pelatihan ECIH (EC-Council Certified Incident Handler) yang bertujuan untuk memberi pelatihan peserta dalam mempersiapkan penanganan insiden serta mengantisipasi masalah dilapangan yang ditemui.
“Tujuan diselenggarakannya training adalah untuk meng-edukasi dari sisi dunia bisnis, bagaimana cara penanganan insiden secara best practise dengan menggunakan framework yang ditawarkan oleh EC-Council,” kata Eva Noor, CEO PT. Xynexis International, disela-sela penutupan pelatihan .
Training telah dilakukan selama tiga hari pada tanggal 25-27 Maret 2019 di ruang Krakatau Hotel Sultan Jakarta, yang dimulai pada pukul 08.00-17.00 WIB dengan trainer berpengalaman seorang pakar keamanan siber PT. Xynexis International dan Instrukturbersertifikat EC-Council (CEI), Dedi Dwianto, M.Kom, CEH, ECIH, OSCP, eMAPT, CRT|CREST, ISO 27001 Lead Auditor.
ECIH adalah suatu program berbasis metode yang menggunakan pendekatan holistik yang mencakup konsep yang luas dalam penanganan respon terhadap insiden. Konsep ini dimulai dari mempersiapkan dan merencanakan proses respons penanganan insiden, hingga memulihkan asset organisasi setelah terjadinya insiden keamanan siber.
Program ini diwujudkan dalam bentuk pelatihan dan workshop yang diselenggarakan secara komprehensif, dan kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan ujian sertifikasi bagi peserta pelatihan tersebut.
”Pelatihan ini sangat penting untuk menangani dan merespons berbagai insiden keamanan siber dan memberikan respon terbaik dan rencana yang tepat untuk menanggapi insiden dalam melindungi organisasi dari ancaman atau serangan siber terhadap asset informasi yang dimilikinya di masa depan,” ujar Tintin Hardijanto, Country Manager EC-Council dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.
Peserta yang mengikuti pelatihan berasal dari berbagai sektor, antara lain: sektor Keuangan (Perbankan,Asuransi,Teknologi,Finansial),Telekomunikasi,e-Commerce,Konsultan Keamanan Siber dan Lembaga Pemerintah. (JKST/Beng Aryanto)