Irfan Ramli Chairman of Hakuhodo Network Indonesia /JKST

JAKARTASATU.COM – Hasil sejumlah penelitian telah dilakukan Hakuhodo Institute Of Life and Living (HILL) ASEAN 2019, di mana menghasilkan bagaimana teknologi amat berpengaruh terhadap psikologi seseorang terhadap pemilihan produk, merk saat mereka berbelanja. Tak dapat dipungkiri, berbicara masa depan tentu tidak terlepas dari perubahan sikap, manajemen hingga pola yang akan dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya. Baik kebutuhan keluarga, maupun kebutuhan pribadinya.

Berbicara bagaimana kehidupan di masa depan, maka sama artinya dengan membicarakan bagaimana teknologi berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian HILL ASEAN 2019, menunjukkan bagaimana pengaruh teknologi pada pemilihan merk, perubahan pola belanja, dan  tentunya apa yang harus dilakukan perusahaan sebagai pemegang merk untuk bersiap menghadapinya.

“Kita melihat bahwa masa depan yang ada itu sangat bergantung dengan adanya device smartphone yang ada sekarang. Kita tidak bisa menghindar lagi. Terbukti dari riset kita, kita temukan sangat banyak di Indonesia bahkan yang tinggal di perkampungan sudah menggunakan devicenya untuk mengnotrol rumah, mengontrol anaknya yang semuanya dilakukan melalui kamera yang selama ini orang menganggap masih jauh,” jelas Chairman of Hakuhodo Network Indonesia Irfan Ramli, dalam Forum ASEAN Sei-katsu-sha, di bilangan SCBD Jakarta Selatan, 26 April 2019.

Lebih jauh, Irfan memperkirakan dalam kurun waktu 2 – 3 tahun ke depan, akan lebih cepat lagi perubahan itu terjadi. Sama halnya seperti pada 5 tahun lalu, orang beranggapan tidak bisa menonton melalui divice. Tetapi sekarang yang ditemukan tidak hanya handphone yang menjadi pintar tetapi alat di sekitar sudah mengontrol dengan hal yang pintar, sehingga setiap orang harus siap.

“Ini membuat kita berpikir ke depan tidak hanya menggunakan iklan pada media-media tertentu. Sudah banyak platfoam baru yang ada dikarenakan pembaharuan dari sebuah teknologi. Teknologi akan berkembang begitu hebatnya, tetapi tepat ide adalah milik manusianya. Kita mengembangkan alat baru ini akan lebih cepat lagi. Jangan under estimate terhadap masyarakat kita, di mana masyarakat kita sudah sangat pintar bahkan sangat luar biasa,” bebernya.

Dalam kesempatan yang sama, Institute Director HILL ASEAN & Executive Director  of Strategy Hakuhodo Network Indonesia Farhana E. Devi Attamimi, menjelaskan daloam perkembangannya teknologi makin lama makin dan terus berkembang. Tentunya sebagai manusia akan mengalami perubahan dan bagaimana kehidupan berubah. Perubahan itu tentunya diikuti dengan bagaimana brand dan media juga berubah.

“Brand selama ini memperkenalkan produknya kepada consumer. Tetapi konsumernya harus secara aktif mencari informasi, berbeda di masa depan. Tentunya kita harus berpikir bagaiamana brand harus punya a clear roll. Di masa depan pastinya akan berubah, di mana jika kita tidak merubah dari sekarang, tentu akan ketinggalan,” paparnya.

Ditegaskan bagaimana setiap orang  bisa berpikir produk tersebut bisa dikomunikasikan merupakan hal yang penting, yang tentunya cara beriklanpun akan berubah.

“Dahulu kita tidak pernah menyangka bisa mengorder makanan dengan mudah. Kita tidak pernah berpikir bisa mengantar barang dengan mudah dan cepat, tetapi semua itu berubah. Begitu cepatnya bahkan tanpa sosialisasi yang jelas semua mengikuti eranya. Kami melihat akan mengarah pada perubahan dan tidak bisa ditahan lagi. Akan ada yang baru dan baru terus,” ujarnya.

Penelitian HILL ASEAN ini dilakukan di enam negara ASEAN seperti Thailand, Singapore, Malaysia, Indonesia, Vietnam, dan Filipina pada Juni 2018 lalu, dengan target responden berusia 20-49 tahun sebanyak 5.400 orang.|CAM/JKST