Provinsi Jawa Barat (Jabar) terdiri atas 18 kabupaten dan 9 kota. Layak kiranya jika kondisi Sang Gubernurnya harus senantiasa tetap fit untuk menjelajah kawasan kabupaten/kota yang menjadi tanggung jawab Sang Gubernur.

Permasalahannya, untuk menjelajah kawasan di bawah kekuasaannya, konon Sang Gubernur saat ini terkendala karena lututnya bermasalah yang menurut ahli medis harus menjalani terapi dengan rutin berenang. Maka terpikirlah oleh Sang Gubernur untuk menjalani terapi lutut dengan berenang.

Agar tidak jauh-jauh dalam menjalani terapi lututnya dengan berenang, keluarlah Ide Sang Gubernur untuk membuat kolam renang di seputaran rumah dinasnya.

Soal pembuatan kolam renang di rumah masing-masing bagi warga yang mampu tentu boleh-boleh saja. Muncul polemik tatkala ide kolam renang di rumah dinas yang sangat dimungkinkan pembiayaannya bukan dari kantong pribadi Sang Gubernur, melainkan tidak menutup kemungkinan dana pembangunannya dianggarkan dari APBD?

Alokasi rencana anggaran kolam renang yang konon mencapai Rp.1,5 M menjadi awal bergulirnya polemik karena masih banyak hal lain yang mesti jadi fokus Sang Gubernur seperti memikirkan tingkat pengangguran tertinggi di Jabar yang secara nasional sebagai runner-up di bawah Provinsi Banten di ranking pertama.

Penilaian layak dan tidak layak sangat relatif sifatnya, soal urgent atau tidaknya pembangunan kolam renang di rumah dinas kembali kepada rasa empati sosial yang mesti dikedepankan mengingat masyarakat saat ini sedang terbebani beberapa kenaikan tarif tak terkecuali termasuk kenaikan iuran BPJS.

Oleh: Tardjono Abu Muas, Pemerhati Masalah Sosial.