Kapolri Jenderal Idham Aziz Lantik Irjen Listyo Sigit Prabowo jadi Kabareskrim/Ist

JAKARTASATU.COM – Akhirnya Kapolri Jenderal Idham Azis melantik Jabatan Direktur Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Idham Azis, Senin (16/12).

Tanpa menunggu waktu, usai dilantik, Listyo langsung menunggu untuk menyelesaikan laporan yang ada, termasuk kasus penyiraman udara keras terhadap penyidik ​​KPK Novel Baswedan.

“Tentunya menyelesaikan PR kita yang saat ini ditunggu rekan-rekan semua, di mana kemajuan dari tim teknis terkait dengan masalah Baswedan Novel,” ujar Listyo di Mabes Polri.

Memang memprihatinkan, kasus penyiraman udara keras terhadap penyidik ​​Novel KPK Baswedan yang terjadi pada April 2017 ini hingga kini, pelakunya belum terungkap.

Polri sendiri mengaku telah melakukan berbagai upaya. Beberapa tim sudah menyiapkan untuk menyelesaikan kasus tersebut. Namun, hingga saat ini belum ada hasil yang memuaskan.

Saat Tito Karnavian masih menjabat sebagai Kapolri dan belum diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Polri sebagai institusi telah diberi waktu tiga bulan oleh Presiden Joko Widodo untuk mengungkap kasus penyerangan terhadap Novel tersebut.

Waktu itu Presiden Joko Widodo berjanji memberi waktu tiga bulan bagi Polri untuk mengungkap penyerangan terhadap Novel terhitung sejak Juli 2019 lalu.

Ternyata sampai tenggat waktu itu telah jatuh, pihak pemerintah, baik Jokowi maupun Polri belum mengungkap hasil temuan terkait kasus tersebut. Kemudian Jokowi pun memberhentikan Tito dari jabatan Kapolri tersebut. Bukan sebagai sanksi atas kegagalannya mengungkap kasus tersebut melainkan karena mengangkatnya sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dalam Kabinet Indonesia Maju di periode pemerintahannya.

Setelah mengangkat Kapolri pengganti Tito Karnavian yaitu Jenderal Idham Azis,  Jokowi langsung memerintahkan Kapolri Jenderal Idham Azis untuk menuntaskan kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan, bahkan dalam hitungan hari. Jokowi menuntut Idham segera mengumumkan siapa penyerang penyidik KPK tersebut.

“Saya tidak bicara masalah bulan. Kalau saya bilang secepatnya berarti dalam waktu harian. Udah tanyakan langsung ke sana (Polri),” kata Jokowi, waktu itu di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Selasa (10/12) lalu.

Jokowi sendiri telah bertemu dengan Idham untuk meminta laporan ihwal penanganan kasus Novel. Menurut Jokowi, Idham menyampaikan ada temuan baru yang sudah menuju pada kesimpulan. Namun, ia tak menjawab saat dikonfirmasi apakah temuan baru ini soal pelaku penyiraman.

Sementara itu, usai bertemu Jokowi untuk melaporkan temuannya di Istana Negara (9/12/2019), Kapolri Idham Azis terlihat menghindar dari wartawan. Ia mendelegasikan Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Muhammad Iqbal menjelaskan kepada wartawan tentang hasil pertemuan dengan Jokowi.

“Saat ini Pak Kapolri sudah meninggalkan Kompleks Istana, untuk melaksanakan tugas-tugas yang lain,” kata Iqbal kepada wartawan di Istana memohon pengertian.

Selanjutnya Iqbal memaparkan bahwa dalam pertemuan bersama presiden tadi, Jokowi secara umum menanyakan perkembangan kasus salah satu penyidik senior KPK. Kemudian Iqbal menyebut Kapolri Idham melaporkan bahwa penyerang Novel belum terungkap sampai saat ini.

“(Sampai) detik ini, dan sebelumnya (belum terungkap), dan insya Allah nanti ke depan, tim teknis akan terus bekerja maksimal untuk mengungkap kasus ini,” katanya kembali berjanji.

“Sabar saja, tidak akan lama lagi, tim teknis akan segera mengungkap kasus ini. Kita sudah menemukan alat bukti dan petunjuk yang sangat signifikan,” pungkasnya meminta lagi. Akankah janji-janji ini nanti akan terpenuhi? | WAW