Rizal Bawazier/AEM-JAKSAT

JAKARTASATU.COM — Saya baru tahu bahwa 70% APBD digunakan untuk keperluan Pegawai Negeri Sipil (PNS)  Pemda, sisanya 30% baru untuk masyarakat. Kalau tahu begini buat apa bayar pajak kalau sebagian besar untuk PNS Pemda. Pantesan sebagian rakyat belum rela membayar pajak. Hal ini diungkapkan Rizal Bawazier.

“Ini terbalik, seharusnya porsi yang besar adalah untuk rakyat, untuk atasi banjir, atasi macet, bukan untuk PNS Pemda.” ujar Rizal Bawazier. kepada Redaksi JakartaSatu.com Kamis, (02/01/2020) dibilangan Kuningan Jakarta Selatan.

Rizal menambahkan, saya bukan Ahli Tata Kota Pemda yang bisa mengatasi banjir, tetapi sebagai salah seorang wajib pajak merasa kecewa mengetahui hal ini setelah melihat keadaan banjir terparah di Jakarta dan sekitarnya hari ini.

“Ada 70% APBD DIGUNAKAN UNTUK KEPERLUAN PNS PEMDA, SISANYA 30% UNTUK Rakyat. 13,4% APBD habis untuk perjalanan dinas para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemda, lalu 17,5% digunakan untuk belanja jasa kantor, belanja pegawai PNS menghabiskan 36% dari APBD yang ada(sumber: Menteri Keuangan-15 Nov 2019),”tegasnya.

Ayolah, jangan berkelit, Jakarta tetap banjir dan tetap macet, mungkin karena dana APBD-nya terbatas akibat hanya punya 30% dana APBD.

Tidak ada acara lain untuk mengatasi banjir di Jakarta yaitu Normalisasi Sungai. Memang untuk Normalisasi Sungai seperti pengerukan sungai untuk melebarkan dan mendalamkan sungai, pemasangan sheetpile atau batu kali (dinding turap) untuk pengerasan dinding sungai, pembangunan sodetan, hingga pembangunan tanggul, akan perlu biaya tinggi dari APBD untuk pembebasan lahan, biaya kontraktor dan biaya lainnya, lanjutnya.

“Tetapi ingat, yang bayar pajak adalah masyarakat, pakai uang masyarakat itu untuk bangun itu semua,” tambah Rizal lagi.

Masih kata Rizal hendaknya jangan jadi alasan karena curah hujan atau air dari hulu diluar kota Jakarta, tetapi karena normalisasi sungai belum sempurna, selesaikan dengan uang pajak masyarakat agar masyarakat rela membayar pajak untuk membiayai APBD.

“Saya sangat prihatin dengan kejadian bencana banjir terparah hari ini di Jakarta dan sekitarnya, semoga masyarakat korban banjir diberikan kesabaran dan ketabahan,”pungkasnya. |AM/JKST