Ilustrasi Jaringan Listrik/IST

JAKARTASATU.COM – Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan kerja sama yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dengan Jepang menjadi salah satu bukti dukungan dalam mengembangkan bisnis EBT.

“Jadi sekarang ini Indonesia khususnya dengan Jepang ada kerja sama bagaimana menerapkan teknologi-teknologi yang bisa menurunkan emisi dan itu mendapatkan dukungan. Ini bisa kita mulai dari pencipataan inovasi,” Kata Arifin dalam siaran persnya (19/1/2020).

Jelas Arifin, dukungan lain adalah peluang masyarakat menciptakan sumber energi listrik sendiri. Pemerintah pun tengah menyiapkan aturan baru berupa Peraturan Presiden mengenai formula baru harga beli dari pembangkit listrik berbasis EBT yang akan menggunakan skema feed in tariff.

“Kita sekarang ini sedang menggodok kebijakan baru mengenai tarif EBT small scale sehingga bisa jadi daya tarik. Tujuannya nanti yang berpartisipasi bisa terbagi masyarakat kecil dan menengah,” ungkap Arifin.

Tambah Arifin, harga jual yang diterapkan sekian persen dari BPP (Biaya Pokok Penyediaan listrik) rata-rata. “Nanti kita per region, per jenis energi agar masyarakat setempat berpartisipasi membangun kemandirian,” tandas Arifin.

Lanjut Arifin, membuka kemungkinan swasta yang turut andil supaya tarif listrik terjangkau. Selain itu, Pemerintah melakukan komunikasi yang intens dengan PLN supaya tetap menjalankan penugasan-penugasan dari Pemerintah di remote area. “Intinya, agar elektrifikasi 100% betul-betul dinikmati oleh masyarakat,” harap Arifin.*l HER-JAKSAT