JAKARTASATU.COM – Mungin tak begitu kita sadari, salah satu tantangan yang cukup berat saat tertimpa musibah bencana ataupun wabah seperti yang terjadi di Wuhan sekarang ini adalah cara kita untuk menjaga hati agar tidak frustasi, pasrah diri, dan hilang kendali.
Semestinya memang korban yang tertimpa bencana atau musibah wabah, harus bisa tetap menjaga bara semangat agar tetap menyala sangat diperlukan untuk mencairkan suasana mencekam dan kesepian karena merasa sendiri oleh berbagai macam isolasi yang dilakukan otoritas penguasa yang ada.
Saat ini, ternyata perjuangan untuk menaklukan tantangan tersebut terjadi di Wuhan yang saat ini diisolasi ketat oleh pemerintahnya. Seperti yang dilansir kumparan.com (28/1/2020), sebuah cerita yang mengharukan sekaligus menginpirasi tengah terjadi di Wuhan yang saat ini terisolasi.
Cerita itu berawal dari Ayu Larasati, seorang mahasiswa asal Indonesia yang berada di Wuhan, telah membagikan sebuah video di akun Instagramnya. Video tersebut menggambarkan bagaimana dalam kondisi terisolasi seperti sekarang ini, warga Wuhan berusaha saling menyemangati berteriak ‘Jiayou’ atau ‘Semangat’ dari tempat tinggal mereka masing-masing.
“Saya denger teriakan itu kemarin malam (27 Januari). Merinding,” ujar Ayu yang mengaku kaget saat melihat hampir seluruh warga kota Wuhan saling berteriak menyemangati. Apalagi di tengah kondisi memprihatinkan dimana lebih dari 100 orang meninggal dunia akibat virus corona.
“MasyaAllah, terharu sekali malam ini. Tepat pukul 21:15 gasengaja buka jendela, banyak banget teriakan dari masyarakat Wuhan yg bilang “武汉加油!” (Wuhan jiayou!) Yang artinya “Semangat Wuhan!” Seketika merinding, campur haru :’))),” tulis Ayu dalam akun IG-nya.
Sungguh cerita Ayu di atas seperti menampar muka kita. Pasalnya dalam kasus banjir yang menimpa Jakarta kemarin, bukannya saling menyemangati banyak warga ibukota yang justru saling menyalahkan bahkan mencaci-maki. |WAW-JAKSAT