JAKARTASATU.COM– Politisi Demokrat, Andi Arief menyebut bahwa Harun Masikhu dihilangkan. Menurut dia, boleh jadi sementara atau sebaliknya (permanen).
“Kita tidak tahu. Tapi Harun Masikhu diyakini memegang kunci. Beny Tjikro mengirim sinyal lewat surat juga soal kunci-kunci,” kata Andi Arief, Selasa, 4/2/2020, di akun Twitter @AndiArief_.
Namun, apa yang ia nyatakan (baca: dihilangkan), baik sementara atau permanen, keduanya akan tetap hanya tinggal cerita untuk kasus Jiwasraya.
“Ini rezim raja tega,” sambungnya.
Di lain tweetnya, Andi seperti menerawang bahwa ia “melihat” Harun Masikhu sedang berada “di tengah-tengah Hasto.
“Beberapa hari ini saya melihat Hasto pidato saat menanam pohon. Saya tidak berhasil melihat apa yang ditanam, tapi sorot matanya menggambarkan video Harun Masikhu yang tersekap dan seperti meminta pertolongan. Berkali-kali saya melihat itu,” katanya.
Kemungkinan Andi Arief typo ketika menuliskan nama yang ia sebutkan dan maksud untuk kasus Jiwasraya. Nama typo itu antara lain adalah Harun Masikhu, yang seharusnya Harun Masiku. Tanpa ada H di antara huruf K dan U.
Sementara yang kedua adalah Beny Tjikro. Andi menulisnya demikian. Sekali lagi, jika yang dimaksud ada di kasus Jiwasraya, maka ejaan nama yang benar adalah bukan Beny Tjokro, melainkan dan lengkapnya adalah Benny Tjokrosaputro.
Harun Masiku adalah tersangka kasus dugaan suap terhadap komisioner Komisi Pemilihan Umum Wahyu Setiawan. Namun keberadaannya kini masih menjadi misteri. Belum ditemukan. Padahal wajahnya pernah tertangkap kamera. RI-JAKSAT