Natalius Pigai

Cara Presiden Jokowi yang kembali membagikan sembako di jalanan beberapa hari lalu memantik kritikan di tengah pandemi Corona Covid-19. Cara Jokowi itu dinilai kurang etis karena statusnya sebagai kepala negara.

“Jokowi sebagai pemimpin tak bisa beri contoh dan teladan kepada rakyat. Jokowi justru menenggelamkan asa usaha-usaha pemerintah untuk eliminir virus,” kata aktivis HAM asal Papua, Natalius Pigai, dalam pesan singkatnya via WhatsApp kepada VIVAnews, Rabu, 29 April 2020.

Pigai mengingatkan saat kondisi sekarang, Indonesia butuh pemimpin yang bisa berjalan di atas koridor hukum dan etik. Hal ini agar bisa dicontoh karena pemerintah berulang kali mengingatkan agar disiplin dalam physical distancing.

“Membagi-bagi sembako di jalan itu juga menunjukannya bahwa Jokowi tidak menghormati jajaran pemerintahan Jokowi baik vertikal juga horisontal,” tutur eks komisioner Komnas HAM tersebut.

Pun, ia menekankan di masa pandemi, Jokowi harus bijak dalam bersikap. Sorotan publik tertuju kepadanya sebagai kepala negara. Namun, jika masih berulang kali bagi sembako di jalan maka Jokowi dinilainya belum bisa jadi panutan.

“Saya kira Jokowi belum bisa dijadikan panutan. Indonesia sedang alami krisis kepemimpinan. Ibarat kapal besar di tengah badai tapi kaptennya kurang paham apa yang dia bisa buat untuk menyeberangi samudera,” tutur Pigai.

Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan Presiden Jokowi kembali membagikan sembako dari mobil di jalanan.

Terakhir pembagian sembako di Bogor pada Minggu sore, 26 April 2020. Rombongan mobil yang salah satunya ada Jokowi dengan pengawalan Paspampres tampak langsung membagikan sembako di jalanan. Sejumlah warga pun terlihat berlari untuk mengejar sembako.

Usai viral pembagian sembako di jalanan, Jokowi masih kembali beraktivitas membagi untuk masyarakat terdampak. Namun, kali ini, eks Wali Kota Solo itu membagikan langsung ke warga dengan mendatangi rumahnya.

Jokowi mendatangi rumah warga di daerah Sempur, Bogor pada Minggu malam, 26 April 2020.

“Yang dituju dan memang membutuhkan ada 3 KK, diserahkan langsung Presiden. Tapi, warga sekitar juga diberi paket sembako,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Rabu, 29 April 2020. |VivaNews/RED