Ekonom senior, Rizal Ramli, mengapresiasi keputusan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) sekaligus dokter spesialis urologi, Akmal Taher, yang mundur dari jabatannya sebagai Ketua Bidang Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.
Rizal menyatakan bangga serta terharu atas keputusan Akmal Taher yang pernah menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, dan juga merupakan Dokter Spesialis Bedah itu.
“Kita bangga 77/78 dengan Prof Dr. Akmal Taher, FKUI, integritas dan intelektualitas-nya tidak tergadaikan. Terharu,” tulis Rizal dalam akun Twitternya @RamliRizal, yang diunggah pada Sabtu (26/9/2020).
Kicauan Rizal terkait Akmal Taher didasari oleh cuitan mantan Menteri Sekertaris Kabinet Presiden SBY, Dipo Alam.
Dalam cuitannya di akun Twitternya, @dipoalam49, Dipo Alam menceritakan pengalamannya saat bersama Akmal Taher kala masih menjadi mahasiswa UI, yang berjuang melawan rezim pemerintaham Presiden Soeharto.
“Jadi inget 1978, sesama-sama aktivis mahasiswa Ul Prof. Akmal Taher (Ake FKUI); jadi sesama tahanan Laksusda Jaya di ‘Kampus Kuning’; dulu kita lawan bintang 4 & 5. Kini lanjutken Akal Sehat lawan Pandemi Covid-19,” cuit Dipo Alam, yang turut memposting gambar cover Koran Tempo yang mengangkat headline mundurnya Akmal Taher kaitannya dengan dipilihnya Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menangani 9 provinsi paling terdampak Covid-19.
Diberitakan, Akmal Taher memilih mundur dari Ketua Bidang Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19. Dia mundur dari posisi itu dengan mengajukan surat pengunduran diri kepada Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Munardo, Kamis (24/9/2020) malam.
Dalam sebuah siaran pers Akmal menjelaskan, kunci keberhasilan dalam menghadapi pandemi yang sudah berjalan sejak Maret adalah pengetesan, pelacakan, dan tindakan.
Namun kenyataannya, Akmal memandang, langkah pengetesan dan pelacakan tidak maksimal dilakukan selama penanganan Covid-19 berlangsung. Terutama pada usaha menekan kematian di sembilan provinsi.
Namun, dia menyatakan akan terus membantu Satgas Penanganan Covid-19 dari luar struktur kelembagaan, dengan berusaha meningkatkan upaya tracing kasus dan juga memasifkan tes corona di masyarakat.
“Saya merasa bisa berperan di tempat lain, untuk menjalankan langkah yang saya yakini, yaitu testing, tracing, dan treatment,” pungkas Akmal Taher. (Very/indnws)