JAKARTASATU.COM – Tahun keempat penyelenggaraan Madani Film Festival akan digelar mulai 27 November hingga 4 Desember 2021. Ini menjadi gelaran kedua festival film bertaraf internasional yang dilangsungkan pada kondisi pandemi saat ini.
Mengusung tema “Light: Sufism and Humor” Madani Film Festival ingin mengajak pecinta film untuk melihat cahaya dan hal-hal yang jenaka. “Tema kali ini membawa tema sufisme dan humor, dua istilah yang memberi ruang besar kegembiraan berekspresi serta renungan atas perjalanan religiusitas”, ungkap Garin Nugroho, Board Festival, Madani International Film Festival.
Festival film yang didukung oleh Kemendikbud Ristek dan Dewan Kesenian Jakarta ini akan
menayangkan film-film dari Indonesia dan luar negeri untuk bisa melihat keberagaman umat muslim di dunia. Celebrating muslim diversity menjadi tagline yang selalu diangkat di tiap tahun penyelenggaraan Madani Film Festival. Dari film-film tersebut, kita ingin belajar dan menikmati kebudayaan umat muslim dunia yang beragam,” ujar Sugar Nadia, Direktur
Festival, Madani International Film Festival.
Namun demikian, sekalipun mengangkat film-film yang bertemakan umat muslim, Madani
Film Festival tak ingin dipandang sebagai festival film yang dikhususkan untuk muslim.
Sebaliknya, melalui rangkaian film dan diskusi, Madani Film Festival ingin menembus
batas-batas perbedaan yang ada.
“Film dan diskusi yang akan kami hadirkan akan bisa dinikmati oleh semua kalangan, dan film sebagai ekspresi budaya diharapkan menjadi medium untuk kebersamaan,” sambungnya.
Ahmad Mahendra, selaku Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendukung penyelenggaraan festival film yang diinisiasi oleh komunitas dan insan perfilman, “Festival Film Madani ini memiliki keunikan dan ciri khas yang membedakannya dengan festival film yang lain, di samping itu tema yang diusung juga sejalan dengan kampanye toleransi yang digaungkan oleh Kemendikbud Ristek”.
Mahendra juga berharap agar pekerja seni, budaya, dan film tetap semangat untuk berkarya meskipun di tengah kondisi pandemi, “menjamurnya festival film, seni, dan budaya terlebih lagi di masa pandemi menunjukkan bahwa kondisi krisis tidak menyurutkan semangat pekerja seni untuk terus berkarya. Ini perlu dukungan dari semua pihak, sebagai bentuk apresiasi terhadap karya kreatif”.
Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian Jakarta, Danton Sihombing, merasa penting untuk
mendukung penyelenggaraan Madani Film Festival. Baginya, keberagaman itu harus dirayakan dan film menjadi salah satu medium yang dirasa mampu merayakan keberagaman tersebut.
“Ini adalah tahun kedua DKJ mendukung penuh Madani Film Festival. Dan kami berharap, di tahun-tahun berikutnya akan terus bisa mendukung agar kita dapat terus menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan yang dihadirkan di Madani International Film Festival,” tegasnya.
Acara pembukaan Madani International Film Festival akan dilangsungkan pada tanggal 27
November 2021 secara luring di XXI Epicentrum. Adapun film yang didaulat sebagai film
pembuka adalah film berjudul Pesantren (2019) karya Shalahuddin Siregar. Film tersebut
sebelumnya telah tayang perdana di International Documentary Film Festival Amsterdam
(IDFA) pada tahun 2019, dinilai penyelenggara, film ini mampu mewakili tema festival, karena dapat mengenalkan sisi yang cahaya dan jenaka dalam kehidupan pesantren.
Penyelenggaraan Madani tahun ini menayangkan 13 film dengan 7 tema diskusi yang berbeda menghadirkan narasumber Internasional Hassan Abdul Muthalib (Malaysia), Amir Masoud Soheili (Iran), dan Dag Yngvesson (Malaysia) beserta segenap nama-nama narasumber tanah air yang ahli dan berpengalaman di bidangnya.
\Madani Film Festival juga menggandeng sejumlah lembaga untuk memeriahkan festival film, di antaranya adalah East Cinema, Binus University, Jaringan GusDurian, dan Kineforum. Untuk menikmati film yang diputar, Kineforum telah menyiapkan ruang menonton secara daring melalui kineforum.eventive.org.
Pilihan film penutup pada film yang berlatar Casablanca, Maroko, berjudul “Casablanca Beats”, film yang bertemakan musik rap ini, merupakan film yang menjadi nominasi kompetisi utama Cannes Film Festival 2021 akan ditayangkan secara luring pada 4 Desember 2021 di Epicentrum XXI. |WAW-JAKSAT