Kopi yang nikmatnya penuh rasa yang indah/aendra

CATATAN AENDRA MEDITA

DALAM perjalanan hidup mengalah lebih baik dari pada melawan. Tahu diri rasa menyadari akan menjadi lebih dewasa tanpa paksaan. Saat jumpa para pemikir muda kecerdasan hanya bisa dilihat dari matang tidaknya cara berkisah.

Sejumlah masalah ada solusi tapi kok sepertinya dalam kasus dugaan 300 triliun seperti drama tanpa ujung dan main pingpong gaya lama.

Daam struktur dramaturgi A-Z adalah warna yang terjadi tapi semua buakn happy ending, yang ada kini adaah absuditas warna dari setiap problem yang terjadi.

Bangsa ini bangsa besar, tapi selalu di gerogoti oleh yang punya ambisi kerakusan sebuah laporan dari bada PPATK sejak 2009 hingga 2023 kepada Kemenkeu dengan jumlah 192 laporan hanya drama baru. Jika dibiarkan tiap malah tak selesai maka blackbox makain banyak. Kerja sebuah drama adalah kerja ensamble seperti sebuah orkestra, harus kompak. Tapi kerja di sebuah kabinet kok saling silang. Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Mahfud MD tidak kompak. Adakah angenda masing-masing?

Hukum adalah panglima tapi kini sedang dimainkan, apakah kita tahu dan sadar lembaga-lembaga penegak hukum kita sedang banyak drama?

Di negeri tetangga sana di dunia jika salah atau beru diduga salah sekelas menteri pada mundur dan tahun diri adalah rasa terhormat yang hakiki.

Kalau disini… ya begitulah.

Ah…mampukan merasa dengan cara baik alibi lebih dimuka yang sedang merasa punya kuasa.

Yuk ah…#ngopipagi dulu deh saya punya VietmanDark yang siap diseduh dan menikmati di saat ini lebih murni dariada menyaksikan Dramaturgi yang tak Kompak.  (AM)