Gravel Beri Tips Bangun Rumah Impian Bertahap dengan Konsep Rumah Tumbuh

JakartaSATU – Memiliki hunian merupakan impian banyak orang. Untuk mewujudkan hunian impian tentu diperlukan biaya dan perencanaan yang matang, yang kadang belum sepenuhnya dimiliki saat mereka ingin membangun hunian tersebut. Terutama ketersediaan dana, hal ini menjadi salah satu masalah umum saat ingin membangun rumah.

Tahukah Anda, ada sebuah solusi arsitektural yang dapat membantu mewujudkan rumah impian, yaitu dengan pembangunan konsep rumah tumbuh. Rumah tumbuh merupakan sebuah konsep arsitektur yang sedang populer saat ini. Konsepnya bertujuan untuk membangun hunian yang dapat tumbuh atau berkembang seiring dengan perubahan kebutuhan penghuninya.

Ini dapat menjadi pilihan bagi Anda yang ingin membangun rumah impian secara bertahap dan berdasarkan dana yang dimiliki. Konsep rumah tumbuh memiliki manfaat

yang memungkinkan rumah untuk dikembangkan seiring waktu, menyesuaikan fungsi ruangan sesuai dengan kebutuhan Anda.

Secara umum, terdapat dua jenis rumah tumbuh, yaitu rumah tumbuh horizontal dan rumah tumbuh vertikal. Perbedaan keduanya terletak pada cara penambahan pembangunan pada masa yang akan datang. Jika memiliki tanah yang luas, maka rumah tumbuh horizontal cocok untuk Anda karena penambahan akan dilakukan secara melebar. Sementara itu, jika Anda memiliki lahan yang terbatas, maka rumah tumbuh vertikal menjadi pilihan yang tepat karena penambahan dapat dilakukan ke atas, seperti menambah lantai atau mezzanine.

Lalu, apa manfaat memiliki rumah tumbuh?

  • ●  Fleksibilitas dan adaptabilitas. Rumah tumbuh dapat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan penghuninya seiring waktu, sehingga tidak perlu membangun rumah baru atau bahkan pindah rumah jika ada perubahan kebutuhan di kemudian hari.
  • ●  Efisiensi biaya. Dengan menggunakan desain rumah tumbuh secara efektif, Anda dapat menghemat biaya untuk perubahan atau perluasan ruangan di masa depan.
  • ●  Keberlanjutan. Perencanaan pembangunan yang matang, meski pengerjaannya dikerjakan bertahap akan mempengaruhi dampak lingkungan, terutama dari penggunaan material. Material pada rumah tumbuh biasanya sudah bisa diestimasi dan jarang meninggalkan material sisa. Bukaan rumah biasanya juga lebih banyak, jadi memiliki pencahayaan alami dan bisa hemat energi.Co-founder dan CEO Gravel, Georgi Ferdwindra Putra, menjelaskan, “Rencana yang matang dan estimasi biaya ke depan adalah dua hal penting yang perlu diperhatikan. Jangan sampai ada perombakan infrastruktur yang terlalu besar, agar biaya tidak membengkak. Ini adalah checklist yang idealnya dipenuhi dalam pembangunan rumah tumbuh.”

    Sebelum memulai pembangunan, langkah terbaik adalah melakukan konsultasi dan diskusi kepada ahli. Tahap ini sangatlah penting guna menghasilkan konsep rumah tumbuh yang optimal dan dapat mengakomodir keinginan pemilik rumah, serta membuat proses pembangunan bertahap jadi lebih terencana.

    Ketika melakukan konsultasi, satu hal yang perlu diperhatikan adalah membuat cetak biru (blueprint) sebagai landasan dalam membangun rumah tumbuh. Gunanya untuk memastikan ketersediaan ruang dan kekuatan bangunan. Blueprint juga dapat

memudahkan proses penambahan bangunan rumah tumbuh dan menjadi pegangan kontraktor atau mandor yang mengerjakan. Selain itu, penting juga untuk melakukan survey kondisi rumah sebelum pengerjaan dimulai untuk mengestimasi segala kebutuhan dan biaya.

Fredy Yanto, Co-Founder dan CPO Gravel menjelaskan, “Pembangunan yang bertahap, sesuai kebutuhan dan ketersediaan biaya memang lebih praktikal, dan saat ini sering dijadikan pilihan. Untuk menghadirkan lebih banyak kepraktisan bagi pemilik rumah tumbuh, Gravel menyediakan layanan survey dan layanan tukang borongan. Kedua layanan ini bisa mengakomodir dan mempermudah pemilik rumah ketika ingin melanjutkan pembangunan rumah tumbuh mereka.”

Layanan survey Gravel dilakukan oleh tim surveyor ahli dan berpengalaman. Setelah cek kondisi rumah, surveyor akan memberikan laporan kondisi rumah, bahan material yang dibutuhkan, jenis dan jumlah tukang yang dibutuhkan, hingga estimasi biayanya. Untuk pengerjaannya, jika tidak ingin menggunakan tukang harian, pemilik rumah tumbuh dapat menggunakan jasa borongan dimana tukang dan materialnya Gravel yang menyediakan. Kedua layanan ini dapat menjadi solusi mudah bagi Anda yang memiliki rencana membangun rumah tumbuh. (RTR)